Mulai tengah malam hingga dini hari nanti waktu Indonesia turnamen yang baru tahun ini naik level ke 750, French Open atau Prancis Terbuka akan mempertandingkan babak perempat final. Ada kabar baik dari Indonesia, karena wakil-wakil Indonesia yang bertanding di babak kedua (perdelapan final) sebagian besar berhasil menang dan melaju ke perempat final.
Kabar baik itu dimulai dari ganda putra andalan kita yang baru kemarin menjuarai Denmark Open 2018, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Melalui pertarungan dua set, Kevin/Marcus berhasil menaklukan pasangan Jepang Endo/Watanabe, 21-14, 22-20.
Saya yang sempat menyaksikan laga ini dari salah satu tayangan berbayar, menilai Kevin/Marcus menang dengan cukup mudah meski baru pertama kali melawan pasangan Jepang ini.
"Memang kondisi anginnya juga lebih enak buat main defense, lapangan juga gak terlalu silau. Di sini harus pintar-pintar cari cara main," kata Marcus.
Di perempat final nanti, mereka akan menghadapi wakil Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin yang berhasilmenumbangkan ganda senior Indonesia, Ahsan/Setiawan dengan skor 13-21, 11-21.
Kita berharap Kevin/Marcus dapat meneruskan rekor bagus atas Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin. Dalam empat kali pertemuan, Kevin/Marcus unggul 4-0. Salah satu faktor yang harus dijaga adalah stamina, tidak berhenti bertanding dalam waktu yang amat dekat pasti menguras stamina, semoga Kevin/Marcus dapat menjaga kondisi.
Langkah Kevin/Marcus juga diikuti oleh pasangan ganda putri nomor satu kita, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Sebagai unggulan keempat, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menang mudah atas ganda asala India, Jakkampudi Meghana/Poorvisha S Ram dengan skor 21-15, 21-13.
Di perempat final, Polii/Apriyani sudah ditunggu wakil Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen. Kita tentu berharap keunggulan stamina dan status diunggulkan dapat membuat Polii/Apriyani dapat menang dan melaju ke semi final.
Kabar kurang baik sempat dating dari sektor ganda campuran setelah Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus menyerah atas pasangan unggulan kedua, Wang Yilyu/Huang Dongping, straight set dengan skor 14-21, 12-21.
Praveen dan Melati menyadari ada yang harus diperbaiki dari penampilan mereka yang kerap tampil tidak konsisten.
"Kami masih meniti, di awal kami dipasangkan, belum ada yang tahu pola main kami. Sekarang lawan sudah mengantisipasi dan mempelajari pola main kami. Kami ingin menunjukkan yang lebih baik lagi, terutama dengan adanya perbaikan dari individu kami masing-masing, dan bagaimana saya menjadi leader yang baik buat Mely," sebut Praveen. Semoga saja mereka dapat lebih baik ke depan.
Syukurnya, ganda campuran andalan kita, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam pertandingan dini hari tadi berhasil mengalahkan pasangan Taiwan, Wang Chi-Lin/Lee Chia Hsin dengan straight set, 23-21, 21-19.
Di babak perempat final, Owi/Butet sudah ditunggu pasangan Jepang, Watanabe/Higashino. Kita berharap Owi dan Butet berhasil mempersembahkan yang terbaik sebelum Liliana Natsir benar-benar pensiun dari dunia bulu tangkis sebagai pemain. Sayangnya, belum jelas siapa yang akan menjadi penerus mereka.
Kemenangan atas wakil India menjadi yang kedua setelah Jonathan berhasil mengalahkan Sameer Verma, dengan skor 16-21, 21-17, 21-15 di babak pertama. Lawan berat langsung menunggu Jonathan di perempat final dalam diri Chen Long. Chen Long sendiri berhasil melaju setelah mengalahkan tunggal senior Denmark, Jan Jorgensen, 21-10, 21-14.
Dalam rekor empat kali pertemuan mereka, Jonathan selalu kalah dari Chen Long. Terakhir Jonathan ditaklukan wakil China itu di partai beregu Asian Games 2018, 19-21, 21-16, 21-18. Oleh karena itu, Jonathan kabarnya akan meminta nasihat dari Anthony Ginting, salah satu pemain yang pernah mengalahkan Chen Long.
"Saya memang kurang konsisten, ini yang saya jaga terus. Saya jaga pola pikir di lapangan, nggak pikirkan yang kemarin-kemarin, yang penting hari ini. Sekarang saya fokus recovery dan akan diskusi sama Anthony (Sinisuka Ginting) yang dua pertemuan terakhir bisa menang dari Chen. Tapi speed saya dan Anthony kan beda, jadi harus saya sesuaikan juga dengan pola main saya sendiri," tutur Jonatan.
Hasil yang ditorehkan Jonathan ini sudah cukup baik karena dalam beberapa turnamen terakhir, Jonathan lebih sering tersingkir di babak pertama dan kedua, kita berharap dari hasil negative Anthony Ginting, Jonathan dapat mengobati rasa rindu penggemar akan presatasi dari tunggal putra kita.
Terakhir, Gregoria Mariska. Tunggal putri kita ini lagi-lagi mampu melangkah jauh setelah sebelumnya membuat kejutan dengan melangkah ke semi final Denmark Terbuka 2018.
Tampil taktis dan pantang menyerah, Gregoria berhasil mengalahkan Mia Blichfeldt (Denmark), dengan skor 13-21, 21-14, 21-11. Kekalahan Blichfeldt ini menjadi kedua kali secara berurutan setelah di Denmark Open juga ditaklukan Gregoria.
Meski secara teknis masih harus diperbaiki, tetapi kita perlu memberikan apresiasi untuk motivasi, semangat dan daya juang dari Gregoria. Gregoria mengisi dahaga kita akan pemain tunggal putri yang dikenal tak akan gampang menyerah dengan mudah.
Di perempat final nanti, Gregoria sudah ditunggu pemain tangguh asal Jepang, Akane Yamaguchi. Akane sendiri berhasil melangkah ke perempat final seusai menagn atas tunggal China, Cai Yu, 21-14, 21-14.
"Akane itu kuat dan ulet, saya harus siap capek. Saya tidak berpikir saya pernah menang dari dia, siapa tahu sebelumnya dia sedang tidak in. Jadi kalau ketemu lagi, anggap saja skornya 0-0," tutur Gregoria mencoba merendah.
Gregoria sebenarnya unggul head to head 1-0 atas Akane. Pada Asian Games 2018, Gregoria berhasil menang dengan permainan tiga set, 21-16, 9-21, 21-18. Pertandingan melawan Akane akan menjadi pertarungan kesabaran, kekuatan dan keuletan. Ini akan menjadi ujian yang tidak mudah bagi Gregoria, semoga saja Gregoria kembali dapat melewatinya.
Dari target PBSI yang menargetkan satu gelar dari French Open 2018, maka peluang untuk mewujudkannya masih terbuka lebar. Apalagi dua juara bertahan asal Indonesia, ganda putri Polii/Apriyani dan ganda campuran Ahmad/Natsir masih bertahan di turnamen ini.
Dari lawan yang dihadapi, masih terbuka peluang untuk wakil kita dapat melaju ke babak semi final, terutama dari sektor ganda. Namun dari sektor tunggal, kemenangan demi kemenangan seperti sebuah kejutan, kecuali akhirnya ada gelar yang dibawa pulang. Sesuatu yang masih mungkin.
Selamat berjuang para wakil Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H