"Akane itu kuat dan ulet, saya harus siap capek. Saya tidak berpikir saya pernah menang dari dia, siapa tahu sebelumnya dia sedang tidak in. Jadi kalau ketemu lagi, anggap saja skornya 0-0," tutur Gregoria mencoba merendah.
Gregoria sebenarnya unggul head to head 1-0 atas Akane. Pada Asian Games 2018, Gregoria berhasil menang dengan permainan tiga set, 21-16, 9-21, 21-18. Pertandingan melawan Akane akan menjadi pertarungan kesabaran, kekuatan dan keuletan. Ini akan menjadi ujian yang tidak mudah bagi Gregoria, semoga saja Gregoria kembali dapat melewatinya.
Dari target PBSI yang menargetkan satu gelar dari French Open 2018, maka peluang untuk mewujudkannya masih terbuka lebar. Apalagi dua juara bertahan asal Indonesia, ganda putri Polii/Apriyani dan ganda campuran Ahmad/Natsir masih bertahan di turnamen ini.
Dari lawan yang dihadapi, masih terbuka peluang untuk wakil kita dapat melaju ke babak semi final, terutama dari sektor ganda. Namun dari sektor tunggal, kemenangan demi kemenangan seperti sebuah kejutan, kecuali akhirnya ada gelar yang dibawa pulang. Sesuatu yang masih mungkin.
Selamat berjuang para wakil Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H