Kemarin sore terjadi perbincangan seru antara saya dengan Mansyur, tukang gunting rambut langganan saya. "Besok gimana bos, timnas U-19 akan menang atas Arab bos," ujar Mansyur membuka perbincangan.
Panggilan "bos", memang panggilan akrab antar kami berdua dan kebetulan juga saya sedang memakai jersey timnas saat itu.
"Ah, yang benar bos....susah," kata saya, merespon Mansyur, pria asal Madura yang sudah sedari kecil merantau di Kupang.
"Ah, bos jangan begitu, kalo tidak yakin menang, bukan pendukung timnas tuh," kata Mansyur lagi agak emosi.
Saya sudah biasa berbincang dengan Mansyur tentang beberapa hal, dan kerap berbeda pendapat dengannya. Mansyur juga bersemangat berbincang dengan saya, katanya membuat dirinya agar tetap bersemangat menggunting rambut konsumen, tidak ngantuk. Bagi saya selama Mansyur tidak salah menggunting rambut saya, maka tidak jadi masalah.
"Bukan tidak mendukung, tapi realistislah, kelas kita masih selevel dibawah Uni Emirat Arab," kata saya lagi.
"Wah, kan ada Egy bos, apalagi Todd Rivaldo...." Kata Mansyur lagi, terus merasa berjuang dalam jalan kebenaran membela Timnas.
"Lihat saja besok. Bagi saya bos, sudah pantang menyerah seperti melawan Qatar saja sudah harus disyukuri," tambah saya.
***
Respon atas kekalahan Garuda Muda oleh Qatar dengan skor tipis, 5-6 di Piala Asia U-19 memang menuai reaksi beragam. Ada beberapa pihak yang menganggap kekalahan itu karena ketidakberuntungan dan timnas sudah tampil hebat dan seharusnya bisa menang.
"Qatar itu mainnya curang, jika tidak curang kita pasti menang. Apalagi jika Todd dimasukan lebih awal," kata Mansyur, kembali memastikan bahwa dia berada di pihak yang ini.