Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Juventus, Bukti Keunggulan Taktik Allegri atas Mourinho

24 Oktober 2018   05:32 Diperbarui: 24 Oktober 2018   06:25 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gol Paulo Dybala membawa Juventus unggul atas Manchester United di Old Trafford I Gambar : Telegraph

Ada beberapa hal yang memang membuat pertandingan fase grup Grup H yang telah berlangsung antara tuan rumah Manchester United versus Juventus menjadi menarik untuk disaksikan. Pertama, soal Christiano Ronaldo dan Paul Pogba. Kedua pemain merasakan masa emasnya di awal karir mereka di klub yang akan mereka hadapi.

Ronaldo berkiprah bersama MU dari tahun 2003-2009 sebelum pindah ke Real Madrid. Di MU, Ronaldo berhasil menjadi bintang dengan mencetak 96 gol dari 214 pertandingan. Sedangkan Paul Pogba berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik dunia setelah tampil bersama Juventus pada tahun 2012-2016, dengan torehan 28 gol dari 124 kali penampilan.

Kedua, soal pertemuan klasik antara MU melawan Juventus. Laga ini adalah laga yang selalu berlangsung sengit sehingga kedua tim sama-sama membagi lima kemenangan dan bahkan mencetak sama-sama 15 gol dalam 12 pertemuan mereka.

Hanya jika menghitung tiga laga pertemuan terakhir mereka, United selalu menang melawan Juventus, baik itu kandang dan tandang. Meski pertemuan terakhir mereka sudah sangat lama, yakni tahun 2003 silam.

Selain kedua hal itu, Saya tertarik untuk  menyaksikan perang taktik antar dua pelatih yang dikenal sama-sama suka mengusung gaya pragmatis. Bahkan saya sempat menyebutnya dengan pertarungan dua bapak pragmatisme sepak bola. Oleh karena itu saya memperkirakan pertandingan akan berlangsung membosankan, berakhir seri tanpa gol dengan dominasi tetap di kubu MU.

Tetapi saya keliru. Untuk pertama kalinya selama saya menyaksikan penampilan Juventus di Old Trafford, Juventus dapat mendominasi dengan penguasaan bola hingga 60 persen dengan jumlah corner dan peluang yang lebih banyak. Bahkan jika melihat penampilan di babak pertama, Juventus unggul penguasaan bola hingga 70 persen berbanding 30 persen.

Apa yang membuat Juventus yang akhirnya memenangkan pertandingan melalui gol Paulo Dybala di menit ke-17 dengan penampilan yang apik? Saya pikir jawabannya adalah keunggulan taktik dari Allegri atas Mourinho.

Paling tidak ada dua hal tak biasa yang dibuat Allegri yang membuat Juventus tampil kuat dalam pertandingan ini, yang dapat menjadi alasannya.

Pertama, Juventus berani mengusung formasi 4-3-3 di Old Trafford. Beberapa kali saya berusaha mengamati kelemahan gaya Allegri ketika menghadapi lawan adalah soal keraguan dan keberanian. Jika berhadapan dengan tim yang setara kekuatannya atau lebih kuat maka Allegri akan memainkan formasi 3-5-2.

Formasi ini memang memberi jaminan kekuatan pertahanan yang tinggi, dengan permainan di lapangan yang lebih sabar (baca: cattenacio), mengandalkan serangan balik dan tentunya akan terlihat membosankan dan tidak menarik untuk disaksikan, tetapi itulah Juventus yang dikenal selama ini.

Sehingga ketika memutuskan untuk menggunakan 4-3-3, saya perlu menunggu laga untuk melihat perubahan apa yang terjadi. Di laga tadi, saya perlu mengangkat jempol untuk keberanian Allegri untuk menggunakan formasi ini. Formasi ini bekerja dengan cukup sempurna.

Formasi 4-3-3 membuat Juventus tampak ofensif di sayap dan kuat di tengah. Allegri seperti paham bahwa MU akan berusaha menusuk dari Martial dan Rashford dari sisi sayap. Menempatkan Cancelo dan Sandro yang bisa tiba-tiba bergerak ke depan akhirnya membuat Martial dan Rashford harus berpikir dua kali untuk terlalu menyerang bahkan harus mundur menjaga pergerakan kedua bek sayap Juventus ini.

Formasi ini berhasil menahan MU untuk akhirnya bertahan lebih dalam sehingga alur bola ke Romelu Lukaku menjadi macet terkhususnya di babak pertama. Selain itu tercipta ruang di sisi sayap karena kebingungan MU menutup gelombang pergerakan Juventus di sisi ini.  Apalagi Cuadrado dan Ronaldo seringkali bertukar posisi, sangat fleksibel, berbeda dengan Allegri yang dikenal kaku selama ini.

Alur gol yang dicetak Dybala juga karena efektifnya skema ini dijalankan. Luke Shaw di sisi kiri kebingungan menjaga pemain ketika Ronaldo, Cancelo dan Cuadrado bergantian meneror dari sisi ini, sehingga melahirkan bola matang yang dapat dimanfaatkan Dybala menjadi gol.

Kedua, Juventus mampu menguasai lini tengah dengan pressing ketat. Meskipun tidak terlalu tampak seperti gegenpressing milik Jurgen Klopp, tetapi Allegri mampu membuat Juventus tampil berbeda dalam pertandingan ini.

Biasanya jika kehilangan bola, pemain Juve akan membetuk zona marking lalu melihat peluang untuk melakukan serangan balik. Kali ini tidak. Pemain seperti Matuidi, Sandro, Bentacur dan Pjanic akan langsung menempel pembawa bola sesaat ketika tim kehilangan bola. Bahkan Dybala dan Ronaldo juga tak ragu untuk ikut mempressing pemain belakang MU ketika bola lepas.

Hal inilah yang membuat lini tengah jelas dikuasai Juve. MU memang kekurangan petarung di lini tengah. Memasang Matic, Pogba dan Mata di tengah membuat MU harus lebih banyak kehilangan bola karena tidak ada ruang yang luas bagi pemain setipe Mata dan Pogba yang membutuhkan keluasan untuk berkreasi. Ini pendekatan yang amat cerdas dari Allegri dan berakhir sukses.

Di situasi tersebut Mourinho terlihat kebingungan, seharusnya jika skuad lebih dalam, Mou dapat mencoba pemain setipe Alexis Sanchez untuk membuat perbedaan, tetapi karena tidak ada stok pemain depan karena Sanchez dan Lingard cedera, selama 90 menit, Mou sama sekali tidak melakukan pergantian pemain. Juve pun nyaman meraih kemenangan di Old Trafford, 1-0.

Keberanian Allegri memainkan taktik pertanda Juve sudah lebih percaya diri musim ini dan tidak lagi ragu dan kurang berani. Salah satu faktornya  adalah kedatangan Christiano Ronaldo. Perlahan-lahan, Allegri sudah menemukan formasi atau skema yang tepat untuk mendukung Ronaldo beradaptasi dengan tim.

Kemenangan ini juga membuat Juventus melesat sendirian ke puncak klasemen dengan sembilan nilai dari tiga pertandingan. Sedangkan MU masih tertahan di posisi kedua dengan poin empat, setelah sebelumnya Valencia hanya bisa meraih hasil imbang 1-1 di kandang Young Boys.

Artinya, Juventus hanya membutuhkan hasil imbang saat bertindak sebagai tuan rumah menjamu MU di Allianz Stadium pada tanggal 8 November nanti. Juventus sedang nyaman, sedangan Mourinho harus terus mencari formula yang tepat bagi MU karena kursinya akan semakin panas setelah kekalahan ini.

Seusai pertandingan, Ronaldo masih berada agak lama di lapangan, karena ada beberapa fans yang masuk ke lapangan untuk sekedar memeluk dan berfoto bersama Ronaldo. Ronaldo terus menebar senyum bersama Juventus, sedangkan publik Old Trafford berjalan pelan keluar stadion dengan wajah yang kecewa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun