Semua tidak menjadi lebih mudah bagi Richarlison, namun bertambah sulit. Selain sering ditolak oleh berbagai klub, Richarlison juga kerap kehabisan biaya untuk mengejar cita-citanya. Tak mau menyerah, Richarlison mengerjakan banyak hal untuk mendapatkan sedikit uang.
"Aku dulu sering berjualan es lolipop dan permen di pinggir jalan. Aku juga sempat kerja di tempat cuci mobil. Sebelum pergi ke sekolah siang hari, paginya aku bekerja dulu. Sesekali, aku juga ikut kakek pergi ke ladang," kenang Richarlison.
Sebuah kalimat bijak yang mengatakan bahwa selalu ada jalan keluar bagi yang mau terus berusaha terbukti di kehidupan Richarlison. Ditolak oleh berbagai klub, pada usia 16 tahun, Richarlison bergabung dengan klub lokal Real Noroeste. Setelah dua tahun bersama Noroeste, Richarlison bergabung dengan Atletico Mineiro dan tak lama kemudian bergabung dengan klub papan atas Seri A Brasil, Fluminense.
Tak perlu lama bagi Richarlison untuk mencuri perhatian pencari bakat dari Eropa. Setahun di Fluminense, pada 8 Agustus 2017, si penjual es itu akhirnya merumput di liga yang dianggap paling menarik di Eropa, Liga Premier bersama  Watford hingga akhrinya Watford tak kuasa menahan godaan gelontoran uang untuk melepasnya dan menjadi rekor pembelian termahal Everton sepanjang masa.
***
Sampai sekarang Richarlison bahkan hampir tak percaya telah berada di titik ini. Rakyat Brasil yang terpukau dengan penampilannya bahkan membandingkannya dengan Roberto Firmino maupun Gabriel Jesus.Â
Tentu saja tak bisa langsung menilai bahwa Richarlison yang baru berusia 21 tahun ini lebih baik dari Firmino atau Gabriel Jesus di posisi penyerang tengah bagi timnas Brasil. Â
Pelatih timnas Brasil, Tite, menilai kecepatan, kengototan dan kemampuan kala melakukan tusukan ke depan membuat dan teknik individual Richarlison itu benar-benar dibutuhkan oleh Selecao. Selecao tampil lebih apik dengan Richarlison, bahkan duetnya dengan Neymar terlihat apik.
Namun kita tidak tahu, sampai kapan sinar Richarlison itu tetap terang benderang, karena banyak juga pemain yang digadang-gadang sebagai pemain masa depan Brasil sekarang hanya tertinggal namanya. Meskipun hal itu akan terjadi, Richarlison tetap menginspirasi dan bahkan mendorong banyak anak yang mengalami hal serupa dengannya dapat segera bangkit mengejar kesuksesan.