Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Naomi Osaka, Pembuat Sejarah bagi Tenis Jepang

7 September 2018   23:39 Diperbarui: 8 September 2018   01:40 2443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naomi Osaka I Gambar : Reuters

Seusai mengalahkan Madison Keys, Naomi Osaka terlihat tidak mengeluarkan gesture berlebihan. Naomi hanya terseyum dan memberikan jabat tangan untuk Keys. Seharusnya Naomi berteriak kegirangan karena dia telah mencetak sejarah. Naomi menjadi petenis wanita pertama Jepang yang berhasil menembus final Grandslam.

Tetapi Naomi itu memang unik. Petenis unggulan ke-20 ini mungkin mengerti bahwa dia telah membuat harapan tuan rumah untuk menyaksikan all american final di Flushing Meadows menjadi kandas. Naomi mungkin berusaha untuk tidak menyakiti perasaan penonton tuan rumah. Meski terlihat melankolik, hal ini bukan untuk pertama kalinya dilakukan Naomi.

Awal tahun ini saat berlaga di Australia Open, sesudah mengalahkan favorit tuan rumah, Ashleigh Barty, Naomi mengeluarkan komentar meneduhkan "Saya merasa sangat senang, tapi juga agak menyesal karena saya tahu kalian benar-benar ingin dia menang," kata Naomi.

Tetapi Naomi juga tidak kehilangan sisi wanita muda dengan segudang ambisi dalam karirnya. Di Australia Open 2016 mesti terhenti di babak ketiga saat itu, Naomi mengeluarkan pernyataan menarik ketika ditanyakan tentang masa depannya. 

"Untuk menjadi yang terbaik, yang belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya," kata Naomi Osaka.

Para jurnalis sempat tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Naomi waktu itu. Wanita kelahiran 16 Oktober 1997 ini, memang mengatakan itu sambil sedikit bercanda hingga mengatakan bahwa apa yang dikatakannya itu dikutip dari Pokemon.

Tetapi ternyata Naomi membuktikannya dua tahun kemudian. Naomi sudah mencetak sejarah dengan melangkah ke final Grandslam US Open 2018 dan bersiap untuk menatap laga sukar melawan Serena Williams.

Memulai karir profesionalnya pada tahun 2013, artinya saat masih berusia 15 tahun, Naomi yang memiliki ayah berdarah Haiti dan ibu berdarah Jepang itu langsung dikenal sebagai petenis yang paling berbakat. Memiliki kekuatan pada service dan forehand yang keras akhirnya nama Naomi semakin dikenal pada Tahun 2016.

Pada 2016, Naomi yang masih berusia muda mampu mencapai babak ketiga dalam tiga turnamen Grandslam yang diikutinya yakni Aus Open, French Open dan US Open. Di bulan September pada tahun yang sama, Naomi bahkan sudah mampu mencapai babak final turnamen WTA, Toray Pan Pacific. Rekor Kimiko Date yang melakukan hal serupa pada tahun 1995 berhasil disamai.

Hingga akhirnya pada Maret 2018, Naomi berhasil menjadi wanita pertama asal Jepang yang menjadi juara Indian Wells Masters di California. Sebagai informasi, Indian Wells dapat dianggap sebagai turnamen bergengsi selain Grandslam. Atas beragam usaha dan prestasi, pada tahun 2016, Naomi dianggap sebagai Newcomer of The Year.

Para pendukung Naomi tentu berharap agar Naomi dapat melampaui rekor sendirinya dengan menjadi juara US Open. Tetapi Serena Williams tentu bukan lawan yang akan mudah dikalahkan meski dalam rekor pertemuan, Naomi sudah unggul satu pertemuan. Naomi berhasil mengalahkan Serena staraght set ketika kedua pemain bertemu di Miami Open lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun