Seusai mengalahkan Madison Keys, Naomi Osaka terlihat tidak mengeluarkan gesture berlebihan. Naomi hanya terseyum dan memberikan jabat tangan untuk Keys. Seharusnya Naomi berteriak kegirangan karena dia telah mencetak sejarah. Naomi menjadi petenis wanita pertama Jepang yang berhasil menembus final Grandslam.
Tetapi Naomi itu memang unik. Petenis unggulan ke-20 ini mungkin mengerti bahwa dia telah membuat harapan tuan rumah untuk menyaksikan all american final di Flushing Meadows menjadi kandas. Naomi mungkin berusaha untuk tidak menyakiti perasaan penonton tuan rumah. Meski terlihat melankolik, hal ini bukan untuk pertama kalinya dilakukan Naomi.
Awal tahun ini saat berlaga di Australia Open, sesudah mengalahkan favorit tuan rumah, Ashleigh Barty, Naomi mengeluarkan komentar meneduhkan "Saya merasa sangat senang, tapi juga agak menyesal karena saya tahu kalian benar-benar ingin dia menang," kata Naomi.
Tetapi Naomi juga tidak kehilangan sisi wanita muda dengan segudang ambisi dalam karirnya. Di Australia Open 2016 mesti terhenti di babak ketiga saat itu, Naomi mengeluarkan pernyataan menarik ketika ditanyakan tentang masa depannya.
"Untuk menjadi yang terbaik, yang belum pernah dilakukan orang lain sebelumnya," kata Naomi Osaka.
Para jurnalis sempat tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Naomi waktu itu. Wanita kelahiran 16 Oktober 1997 ini, memang mengatakan itu sambil sedikit bercanda hingga mengatakan bahwa apa yang dikatakannya itu dikutip dari Pokemon.
Tetapi ternyata Naomi membuktikannya dua tahun kemudian. Naomi sudah mencetak sejarah dengan melangkah ke final Grandslam US Open 2018 dan bersiap untuk menatap laga sukar melawan Serena Williams.
Memulai karir profesionalnya pada tahun 2013, artinya saat masih berusia 15 tahun, Naomi yang memiliki ayah berdarah Haiti dan ibu berdarah Jepang itu langsung dikenal sebagai petenis yang paling berbakat. Memiliki kekuatan pada service dan forehand yang keras akhirnya nama Naomi semakin dikenal pada Tahun 2016.
Pada 2016, Naomi yang masih berusia muda mampu mencapai babak ketiga dalam tiga turnamen Grandslam yang diikutinya yakni Aus Open, French Open dan US Open. Di bulan September pada tahun yang sama, Naomi bahkan sudah mampu mencapai babak final turnamen WTA, Toray Pan Pacific. Rekor Kimiko Date yang melakukan hal serupa pada tahun 1995 berhasil disamai.
Hingga akhirnya pada Maret 2018, Naomi berhasil menjadi wanita pertama asal Jepang yang menjadi juara Indian Wells Masters di California. Sebagai informasi, Indian Wells dapat dianggap sebagai turnamen bergengsi selain Grandslam. Atas beragam usaha dan prestasi, pada tahun 2016, Naomi dianggap sebagai Newcomer of The Year.
Para pendukung Naomi tentu berharap agar Naomi dapat melampaui rekor sendirinya dengan menjadi juara US Open. Tetapi Serena Williams tentu bukan lawan yang akan mudah dikalahkan meski dalam rekor pertemuan, Naomi sudah unggul satu pertemuan. Naomi berhasil mengalahkan Serena staraght set ketika kedua pemain bertemu di Miami Open lalu.
"Ini mungkin terdengar sangat buruk, tapi selama pertandingan (semifinal) saya hanya memikirkan pertandingan menghadapi Serena. Karena dia adalah Serena," ucap Naomi yang juga mengagumi Serena.
Sedangkan Serena juga pernah memuji kiprah Naomi ketika tampil hebat pada Tahun 2016."Saya pernah melihatnya main. Ia benar-benar muda dan amat agresif. Ia benar-benar bagus, pemain berbakat. Sangat berbahaya," kata Serena awal pekan ini.
Naomi memang seharusnya menghormati Serena. Meskipun rekor pertemuan memihak Naomi namun seperti yang dikatakan oleh Naomi, Serena yang telah meraih 23 gelar Grandslam sudah menjadi legenda hidup dan inspirasi bagi para petenis muda hingga sekarang.
Artinya jika masih berharap meraih kemenangan, Naomi harus memompa semangat menandingi nama besar Serena. "Saya hanya berpikir, 'Saya akan bertarung untuk. setiap poin. Sekalipun jika satu kaki saya patah, saya akan terus mengejar setiap bola,'" kata Naomi. Ada harapan.
Serena memang boleh tangguh, tetapi soal keberanian dan ambisi, dapat diprediksi Naomi akan tampil lebih percaya percaya diri. Kita tunggu saja.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI