Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Di Balik Ketangguhan Iran di Cabang Gulat

4 September 2018   15:21 Diperbarui: 4 September 2018   15:31 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hassan Yuzdani, seorang pegulat tangguh Iran I Gambar : Iran Daily

Keberhasilan Takhti  membuatnya menjadi orang yang paling populer, dan dicintai di Iran. Tetapi seperti Pahlavans sejati,  Takhti  dikenal karena integritas dan sportifitasnya di dalam dan di luar arena. Sampai saat ini setelah setengah abad kematiannya (7 Januari 1968),  Takhti  masih disebut sebagai  "Jahan Pahlavan," atau Juara Dunia. Teladannya memacu ribuan pemuda Iran untuk mencoba mengikuti jejaknya.

Oleh karena Takhtilah lahirlah nama-nama seperti Hassan Yazdanicharati, Alireza Karimimachiani dan tentu saja Hamid Sourian, juara dunia enam kali yang dijuluki Nabeghe alias si jenius. Nama-nama pemuda Iran yang bukan sekedar mengejar prestasi tetapi mempertaruhkan simbol Pahlavan sejati.

Apa yang bisa kita pelajari dari ini semua? Olah raga bukan sekedar melihat sebuah pertandingan atau perlombaan. Tetapi olah raga sejati adalah cara melihat makna di balik olah raga itu sehingga lahir manusia dengan karakter luar biasa di dalam dan di luar arena.

Asian Games mungkin telah usai. Berbagai prestasi sudah tercatat sejarah dan bonus juga sudah masuk ke dalam rekening para atlet yang berprestasi. Semua rakyat Indonesia berbangga dan berbahagia buat mereka. Tetapi tentu kita akan lebih berbahagia jikalau sesudah Asian Games ini karakter Pahlavn akan menjadi bagian tak terpisahkan yang akan terus menginspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Referensi :

The Ancient Roots of Iran Wrestling

Sabet 5 Emas, Iran Juara Umum Gulat Asian Games 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun