Terakhir Maurizio Sarri, allenatore pengganti Antonio Conte di Chelsea yang akan menjadikan ICC 2018 sebagai pemanasan dalam proses menjadikan Chelsea tampil semenarik Napoli. Pria Italia ini bersama Chelsea akan berhadapan dengan Inter Milan pada 28 Juli.
Mampukah para allenatore baru ini mencuri perhatian di ICC 2018? Perlu dinantikan.
Ketiga, merayakan TVRI sebagai penayang International Championship Cup 2018 di Indonesia.
Sebagai TV nasional yang paling luas jangkauannya, tayangan ICC 2018 ini adalah sebuah kejutan. Namun tentu kita berharap bahwa menyaksikan Guardiola bersama City, Arjen Robben dan Ribery bersama Bayern lewat siaran langsung di TVRI melalui ICC kali ini bukan menjadi pertama dan terakhir.
Jangan dahulu terlalu banyak memprotes kualitas tayangan atau komentator, nikmati saja dahulu. Mungkin saja sesudah ini, TVRI akan berani membeli hak siar salah satu kompetisi Eropa. Liga Italia?. Mungkin saja.
Hingga 12 Agustus 2018 nanti penikmat bola di Indonesia akan disuguhi ICC 2018. Apalagi waktu tayang ICC juga ramah terhadap jam istirahat manusia meski beberapa pertandingan big match akan menggoda di waktu kerja seperti Manchester United vs Real Madrid, AC Milan vs Barcelona dan Real Madrid vs Roma yang berlaga pada pukul 7 pagi WIB. Selebihnya, dalam konteks memperbesar pangsa pasar dan popularitas klub di luar Eropa, waktu tayang ICC ada pada jam tayang biasa.
Akhirnya, merayakan kompetisi yang dipenuhi klub raksasa meski minus pemain bintang Piala Dunia 2018 perlu disyukuri. Minimal akan membuat diskusi-diskusi tentang bola di berbagai lapak terisi kembali sesudah Piala Dunia 2018 yang epik itu telah usai. Diskusi tentang pemain baru, amunisi anyar, strategi pelatih baru dan tentunya kebijakan transfer. Selamat menyaksikan ICC 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H