Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Di Balik Gelar Wimbledon Novak Djokovic

16 Juli 2018   16:32 Diperbarui: 16 Juli 2018   16:43 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persoalan motivasi dan cedera secara bergantian mendera Djokovic, hanya Marian Vajda terus yakin bahwa Djokovic bisa meraih prestasi di Wimbledon. Di lain sisi, Djokovic yang berusia 32 tahun pasti terus membatin bahwa suatu saat dia masih bisa berprestasi sembari terus menjaga waktu berkualitasnya bersama sang istri, Jelena Rostic dan Stefan. Djokovic tak mau istri tercinta dan Stefan disalahkan karena menurunnya prestasi.

Untuk membuktikan hal itu bukanlah hal yang mudah di Wimbledon. Lawan-lawan tangguh harus dihadapi Djokovic dan puncaknya adalah menghadapi Rafael Nadal di semifinal. Bertanding melawan rival klasiknya tersebut, Djokovic harus memeras keringat hingga lima set. Djokovic unggul, 6-4, 3-6, 7-6(9), 3-6, 10-8 atas Nadal.

Djokovic dan Vajda I Gambar :tennisworldusa
Djokovic dan Vajda I Gambar :tennisworldusa
Keunggulan atas Nadal memantik optimisme bagi pihak Djokovic terutama sang pelatih, Vajda.

"Saya tidak mengira, dia dapat melakukannya" kata Vajda. "Tapi dia mampu meraihnya. Saya kira, Djokovic tidak siap untuk Wimbledon. Apalagi bermain di Grand Slam, dibutuhkan stamina dan kebugaran. Tapi Djokovic memulai sesuatunya dengan sangat bagus." ujar Vajda.

Vajda bukanlah pelatih yang mempermasalahkan faktor motivasi Djokovic yang terganggu karena kehadiran Stefan. Bagi Vadja, prestasi di lapangan sederhana, soal kebugaran, stamina dan mental. Selebih itu, adalah urusan pribadi sang petenis.

Djokovic nyaman dengan hal ini. Kehadiran Stefan yang sekarang berusia 3 tahun di lapangan melengkapi kebahagiaannya. Saat laga, Stefan tak diperbolehkan untuk masuk karena begitulah aturannya. Tetapi saat seremoni kemenangan dan penyerahan trofi, Stefan kecil diijinkan masuk ke arena, meski harus di bawah pengawasan sang ibu, Jelena.

Senyum Djokovic kali ini terlihat lebih bahagia dari sebelumnya dengan kehadiran Stefan. Jikalau tenis adalah simbol dai kebahagiaan maka Djokovic sekarang sedang merenda kebahagiaan itu. Keluarga kecilnya mampu memotivasinya dan dengan cara yang benar Djokovic mampu menjadikan kehadiran keluarganya sebagai energi baru untuk kembali berprestasi.

Jika hal ini terus terjadi, lawan-lawan Djokovic perlu waspada karena Djokovic telah lahir kembali dengan kehadiran Jelena dan putra tercintanya, Stefan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun