Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jordan Pickford, Semakin Matang karena Kritikan

8 Juli 2018   06:22 Diperbarui: 8 Juli 2018   20:02 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pickford, Kunci kemenangan Inggris I Gambar : skysports

Sesudah peluit panjang berbunyi, Pickford berteriak keras, seperti sangat puas telah membuktikan sesuatu.  Baru beberapa hari lalu dia menjadi pahlawan Inggris di babak adu penalti melawan Kolombia dan kali ini tiga peluang emas Swedia berhasil ditepisnya. Padahal, Thibaut Courtois sempat mengejeknya sebagai kiper yang bertubuh pendek.

Artis cantik Amerika Serikat, Halle Berry pernah mengatakan pernyataan menarik tentang menerima kritikan."Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan" kata Berry.

Tahan terhadap kritikan tentu bukanlah hal yang mudah, namun ketika kritik itu diolah dengan cara yang benar maka kritik itu akan menjadi daya dorong pengubah yang amat besar. Tahan terhadap kritik mampu membuat kita menjadi naik "level". Kritik memecut kita untuk maju.

Kita butuh kritik sebagai sebuah tekanan, dan tekanan itu mendorong kita bekerja keras membuktikan bahwa kita dapat bergerak maju, membuat perubahan dan dengan berjalannya waktu, menjadi sebuah pembuktian soal kepantasan kita.  

Kiper muda Timnas Inggris, Jordan Pickford mengalami hal itu sesudah pertandingan melawan Belgia di fase grup. Saat itu Inggris harus takluk dari Belgia melalui gol semata wayang Adnan Januzadj. Januzadj melepaskan tendangan parabolik yang gagal dijangkau oleh Pickford.

Kiper lawan, Thibaut Courtois lantas berkomentar tentang ketidakmampuan Pickford mencegah gol tersebut. "Kiper mereka (Inggris) 10cm lebih pendek dari saya. Jika itu saya, saya akan menangkapnya. Dia terlalu sibuk melempar kakinya ke udara"  kata Courtois kepada majalah Belgia, Voetball24.

Bukan hanya Courtois, mantan pemain Timnas Inggris, Gary Neville bahkan ikut mengeluarkan komentar menyakitkan. "Kakinya tidak berdaya saat dia melompat, dia melompat  dengan tangan yang salah. Itu sedikit aneh." kata Neville di ITV.

Pickford tak lantas langsung panas dan menanggapi. Seperti menunggu waktu yang tepat, sesudah menjadi pahlawan Inggris di babak adu penalti melawan Kolombia, Pickford mengeluarkan komentar singkat. "Saya berusaha melihat kekuatan terbesar saya, saya punya kekuatan dan kelincahan" ujar Pickford.

"Saya tidak peduli jika saya bukan penjaga yang besar dan tinggi, namun saya lebih fokus pada penempatan posisi dan melakukan penyelamatan" tambah Kiper klub Everton ini.

Pickford terus tampil gemilang. Melawan Swedia di babak delapan besar, Pickford melakukan tiga penyelamatan penting. Salah satunya melakukan lompatan heroik menepis sundulan keras striker Swedia, Marcus Berg. Gawang Inggris tidak berhasil dibobol, dan Inggris lolos ke semi final Piala Dunia 2018.

Sempat Dikuatirkan Menjadi Titik Lemah Inggris

Pickford, jago menempatkan posisi I Gambar : The sun
Pickford, jago menempatkan posisi I Gambar : The sun
Perjalanan Pickford sampai di titik ini tentu bukanlah perjalanan yang mudah. Courtois dan Neville bukanlah orang baru dalam hal memberi kritik untuk Pickford. Dari dalam internal tim Inggris malahan banyak yang meragukan kapabilitas Pickford.

Setelah dipilih pelatih kepala, Gareth Southgate sebagai kiper utama, Pickford terus dibanding-bandingkan dengan kiper lain yang dirasa lebih pantas, Jack Butland. Lagi-lagi soal fisik. "Bagaimana bisa memilih kiper yang hanya bertinggi badan 185 sentimeter padahal di bench pemain kita mempunyai kiper bertinggi 196 sentimeter?" .

Superioritas fisik menjadi wajar dikumandangkan karena kiper-kiper Inggris rata-rata memang bertubuh tinggi besar, seperti  Peter Shilton, David Seaman, David James, hingga Joe Hart. Publik pada umumnya selalu beranggapan bahwa kiper yang ideal adalah mereka-mereka yang berpostur tinggi jangkung dengan lengan yang panjang.

Pickford jelas tidak masuk kriteria tersebut. Namun, Southgate jelas tidak sembarangan memilih. Di luar profil fisiknya, Pickford adalah kiper Inggris termahal di Liga Premier,. Klub Everton menebus Pickford dari Sunderland dengan harga mencapai 25 juta poundsterling, yang bisa meningkat hingga 30 juta poundsterling bergantung pada performa tim dan Pickford sepanjang musim.

Selain itu, setelah Sunderland degradasi, Pickford malahan masuk daftar nominasi PFA Young Player of the Year Award 2017 sebagai salah satu pemain muda terbaik Premier League bersama Dele Alli, Harry Kane, Romelu Lukaku, Leroy Sane, dan Michael Keane.

Musim lalu rasio penyelamatan Pickford di Everton tergolong baik di tengah menjamurnya kiper asing di Liga Premier. Karena prestasi tersebut, Southgate sepertinya menilai kiper berusia 24 tahun ini telah siap secara mental sebagai salah satu kiper muda yang tetap tampil baik  meski dituntut tinggi karena banderol mahalnya. 

Pickford adalah Asa Inggris di Sektor Kiper

Harapan Inggris di sektor Kiper I Gambar : Guardian
Harapan Inggris di sektor Kiper I Gambar : Guardian
Jika ditelusuri lebih lanjut, persoalan kiper Timnas Inggris juga bagai penyakit akut yang sering melanda. Selain minim stok kiper bagus, kiper seringkali  menjadi titik lemah Inggris pada pertandingan Internasional.

Di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan contohnya. Tiga kiper Inggris yang dibawa yakni David James, Robert Green dan Joe Hart bahkan seperti bergantian membuat blunder. Bahkan blunder Green saat pertandingan perdana melawan Amerika Serikat membuat dia tidak pernah dipanggil lagi ke timnas.

David James yang dinilai tampil lebih baik, terus dipasang sebagai kiper utama saat itu. Namun usia James yang sudah menginjak 39 tahun membuat Inggris seperti sedang memasang tenda darurat. Inggris akhirnya tersingkir, setelah dilumat Jerman 1-4 di babak 16 besar.

Di Piala Dunia 2014, hal serupa terjadi, bahkan lebih buruk. Joe Hart ,Fraser Forster dan Ben Foster yang dibawa sebagai penjaga gawang oleh Pelatih, Roy Hodgson tak dapat berbuat banyak. Inggris tersingkir lebih cepat setelah hanya menjadi juru kunci di fase grup.

Entah berani atau tak ada pilihan, Southgate membawa barisan Kiper yang secara usia cukup muda. Pickford baru berusia 24 tahun, sedangkan Jack Butland  berusia 25 tahun dan Nick Pope berusia 26 tahun. Hasilnya luar biasa, Inggris tampil begitu baik dan terlihat tangguh di bawah mistar gawang.

Jordan Pickford menjadi asa dari pencarian kiper ideal Inggris selama ini. Pickford berhasil mencatat rekor secara pribadi dan sebagai tim saat ini.

Secara pribadi, Pickford telah menyamai pencapaian David Seaman pada Piala Dunia 1998 sebagai penjaga gawang Inggris yang berhasil menahan tendangan penalti lawan. Sedangkan sebagai tim, Pickford berhasil membawa Inggris melewati kutukan tak lolos dari babak adu penalti saat melawan Kolombia.

*****

Inggris sekarang sudah berhasil dibawa Pickford hingga babak semi final dan akan menghadapi Kroasia. Secara mental dan teknik Pickford jelas sudah teruji hingga saat ini. Namun semakin jauh, tekanan pada Pickford akan semakin besar.

Jika tetap berhasil memanajemen kritik agar menjadi sumber energi positif, maka Pickford dapat menjadi kunci penting bagi Inggris agar dapat melaju ke babak puncak. Jika sukses, maka Pickford mungkin perlu berterimakasih terhadap Courtois, Neville atau siapapun yang telah memberinya kritik. Kritik yang telah membuatnya menjadi berhasil seperti sekarang.

Kita tunggu saja kiprah Pickford selanjutnya dan jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.  

Referensi : 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun