Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jalan Evita Peron Bagi Timnas Argentina

21 Juni 2018   18:12 Diperbarui: 22 Juni 2018   13:25 1197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Lagi tampil Buruk I Gambar : Metro

Pendukung Argentina sudah pasti akan lelah jika sekali lagi harus dimainkan emosinya pada saat Piala Dunia kali ini. Pendukung pasti berharap agar sekali-kali Argentina harus mengkhianati gaya Evita Peron, yang harus "menjual" penderitaan untuk sampai ke puncak.

Mengapa demikian? Karena Argentina memiliki "Messiah", tuhan dan juru selamat sepak bola mereka. Meski sebenarnya mereka harus ingat juga, bahwa tuhan juga sesekali mengijinkan penderitaan agar manusia belajar banyak hal. Namun tuhan tak pernah gagal, apalagi gagal penalti kan?

La Albiceleste memiliki deretan pemain bintang yang tahu menyerang dengan baik. Barisan striker mereka adalah barisan striker paling mahal dan tajam di turnamen ini, selain deret baris striker asal Brasil. Bermodal itu saja, tak ada alasan untuk menderita sejak awal, tak ada alasan untuk terseok-seok lagi.

Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli harus mampu menemukan formula, agar Argentina dapat keluar dengan kepala tegak dari Stadion Nizhny Novgorod, Rusia karena permainan meyakinkan, dan bukan hanya karena keberuntungan. Keberuntungan memang diharapkan datang, tetapi akan memalukan jika terlalu sering dipanggil oleh tim sekelas Argentina.

Terlebih daripada itu, Sampaoli juga harus berdoa agar Lionel Messi dapat tampil lebih baik dari pertandingan pertama.  Selain berdoa, Sampaoli juga harus berpikir untuk menemukan caranya. Caranya persis sama seperti  apa yang dikatakan oleh mantan striker Argentina, Hernan Crespo.  Crespo berharap Sampaoli mampu mendorong rekan-rekan Messi mampu menolong Messi untuk sampai ke performa terbaiknya.

"Messi bukan Diego Maradona. Ia tak bisa menjuarai Piala Dunia sendirian. Hal ini yang harus dipahami dulu oleh orang Argentina, dan kemudian rekan-rekan setimnya. Ia memang fenomenal jika berada di kondisi yang tepat, seperti di Barcelona," ujar Crespo.

Pekerjaan Rumah yang belum terselesaikan Sampaoli adalah menciptakan penampilan ala Barcelona di Argentina.  Angel Di Maria masih belum cakap menjadi seorang Iniesta dan Aguero atau Higuain juga belum menyamai penampilan Luis Suarez bagi Messi. Artinya jangan jadi Barcelona, jadilah diri sendiri.

Argentina sudah di depan laga krusial. Sederhananya, harapan penggemar Argentina adalah Sampaoli harus mampu membuat Messi Cs tampil lebih garang dari penampilan perdana mereka. Mereka harus lebih mematikan, lebih membunuh dan jangan membuat degup jantung pendukung terus berdetak kencang saat pertandingan maupun sesudah pertandingan. Argentina harus bisa lebih daripada itu, tidak selalu harus menderita, yang berarti kali ini melingkari dan mengingkari jalan yang dilalui oleh Evita Peron.

Laga yang pasti akan menarik dan jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun