Pelatih berusia 51 tahun ini berhasil menyatukan Pepe Reina dengan David De Gea, Â dan berhasil menyatukan David Silva, Andres Iniesta dengan Thiago Alcantara dan Isco sehingga membuat Spanyol tetap kuat dan berprestasi.
Artinya jika transisi Ronaldo, Modric Cs ke pemain muda masih tertunda di musim awal kepelatihannya, optimisme tetap ada bahwa Lopetegui masih sanggup menangani tim bertabur bintang serta perpaduan banyak pemain senior dan yunior dengan sangat baik.
Ketiga, filosofi menyerang Madrid yang tetap terpelihara di tangan Lopetegui.
Julen Lopetegui sejatinya adalah seorang kiper kala masih aktif bermain artinya sia tentu bukan seorang Pep Guardiola yang mampu menciptakan tiki-taka sempurna karena pernah bermain sebagai seorang pengatur permainan atau playmaker. Namun Lopetegui terbukti juga  sanggup menciptakan permainan yang menghibur di timnas Spanyol.
Lopetegui adalah penggemar formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1 yang atraktif meski tak seatraktif tiki-taka. Sesekali Lopetegui juga berani mencoba false nine, permainan tanpa striker murni di depan. Tingkat atraktif Lopetegui dengan strategi menyerangnya ini bukan tanpa kontrol. Strategi ini dijaga keseimbangannya agar timnya jangan terlalu menyerang dan lupa bertahan. Inilah yang mungkin disukai oleh Madrid.
Real Madrid selama ini adalah tim menyerang tapi juga seimbang. Bahkan kadang-kadang Madrid terlihat bisa bertahan sepanjang pertandingan, namun tetap menang. Dengan filosofi ini, bersama Lopetegui, timnas Spanyol belum pernah tersentuh kekalahan dalam 20 kali pertandingan mereka.
Namun tetap perlu ada yang  ditakutkan oleh Madrid dari penunjukan Lopetegui. Yaitu mental ketika melatih Madrid menghadapi laga-laga besar. Bukan saja di Liga Champions tapi tentunya El Classico. Lopetegui belum teruji di level klub. Bersama FC Porto Lopetegui belum pernah mendapat satu gelar pun. Jika bisa lolos dua soal ujian di atas, Lopetegui minimal akan selamat untuk lebih bertahan lebih lama di Madrid.
Madrid berjudi dengan menunjuk Lopetegui? Bisa ya atau bisa tidak. Namun seperti penunjukan Zidane, Madrid sepertinya terlihat berspekulasi untuk menunjuk mantan pelatih Madrid Castilla  sebagai pelatih tim utama mereka seraya terus berharap kesuksesan yang didulang Zidane juga dapat mengalir dari racikan tangan pria ini.
Semoga Sukses Lopetegui!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H