*********
Banyak pesepakbola yang hingga sekarang masih menyesali keluarnya aturan tendangan penalti ini. Penalti membuat sepak bola yang memiliki kebebasan dan bola mengalir dengan cepat di lapangan hijau harus terhenti beberapa menit karena adanya tendangan penalti.
Namun di luar kritik dan kontroversi tersebut hukuman penalti telah menjadi bagian integral dari Sepak bola yang  semakin hari hampir mustahil tidak dilakukan. Alsannya karena melalui penalti lah ada keseimbangan dan keadilan dalam permainan serta menghadirkan drama dan dorongan adrenalin yang ditambahkannya pada olah raga terindah di jagat raya ini.
Bayangkan tentang ribuan keputusan penalti yang terjadi dalam 90 menit pertandingan juga. Begitu banyak pertandingan dan turnamen bisa memiliki hasil yang berbeda jika peraturan ini belum ada. Permainan ini sepertinya jauh lebih menarik karena jasa  McCrum.
Tanpa McCrum, kita mungkin tidak akan mengingat kisah menarik dari tendangan penalty Antonin Panenka pada  Piala Eropa 1976, Chris Waddle pada Piala Dunia 1990, Roberto Baggio pada Piala Dunia 1994 dan banyak lain, serta tentu saja tendangan penalti menyakitkan bagi Juventus pada perempatfinal Liga Champions 2018 kemarin.
Meski riwayat hidup McCrum tidak memiliki akhir yang bahagia ketika bisnis keluarganya bangkrut dan  dikabarkan mencari hiburan dari meja judi Monte Carlo hingga akhrinya meninggal sendirian di Armagh, Milford namun pria ini patut dan akan selalu dikenang.
 Bahkan mantan striker legendaris Barcelona dan timnas Inggris, Gary Lineker ketika mengunjungi monumen McCrum pada tahun 2010 mengatakan bahwa inilah tempat dimana banyak orang yang tersakiti karena tendangan penalti akan datang dan bertanya mengapa aturan ini harus diusulkan olehnya. Mungkin anda juga berniat bertanya hal yang sama sekarang pada McCrum?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H