Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Oprah Winfrey, Lionel Messi, dan Arti Seorang Pejuang

24 Maret 2018   14:09 Diperbarui: 24 Maret 2018   20:50 2485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Messi, gagal di Coppa America 2016 I Gambar :dnindia

"Lionel, anda harus masuk dan melihat dirimu. Masuk dalam ke dalam dirimu untuk menemukan kekuatan itu. Messi, jadilah seorang pejuang" - Oprah Winfrey

Oprah Winfrey dan aktris Reese Witherspoon sedang berada di Argentina. Bukan untuk menonton sepakbola tetapi sedang mempromosikan film terbaru mereka, A Wrinkle in Time. Sebuah film yang diangkat dari novel fantasi karya Madeline L'Engle yang diterbitkan pada tahun 1962.

Dipandu oleh presenter Barbie Simons, Oprah Cs pada awalnya diwawancarai soal cerita film ini yang mengisahkan tentang seorang anak bernama Meg Murrry yang menjelajahi ruang dan waktu untuk menemukan sang ayah yang menghilang secara misterius.

Namun tiba-tiba cerita itu berbelok sesuai konteks tempat lalu membicarakan tentang seorang Lionel Messi yang merupakan pujaan rakyat Argentina . Simons lalu meminta Oprah untuk memberikan pesan kepada Messi agar sukses membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia nantinya.

Winfrey sempat terdiam sesaat, dan sesudah membetulkan kacamata bulatnya, Winfrey mulai berbicara seperti sedang memandu Oprah Winfrey Show. " Messi, kamu mungkin sudah mengetahuinya, Anda harus masuk dan melihat dirimu. Masuk dalam ke dalam dirimu untuk menemukan kekuatan itu. " ujar Winfrey sambil menggerakan tangan kanannya, mimiknya serius.

"Messi Tenes Que Ser Un Guerrero. Messi, jadilah seorang pejuang" tutup Oprah, yang disambut tepuk tangan Simons.

Oprah menasihati Messi, begitu kenyataannya. Lalu apakah nasihat itu dapat membawa Messi membawa Argentina menjadi juara?. Tak ada yang tahu, namun kekuatan sebuah nasihat itu apabila didengarkan dan dilakukan pasti akan bertuah sama seperti kata penulis Asal Inggris, Gilbert Keith Chesterton (1874-1936) seperti ini; "Saya seperti berhutang ketika mendengarkan nasihat-nasihat terbaik namun menjalankannya secara berlawanan."

Lupakan sejenak bahwa Oprah bukanlah seorang pemain bola, tetapi jika bicara soal perjuangan, maka sosok yang satu ini pantas dihormati dan nasihatnya patut untuk didengarkan. Wanita yang sekarang berusia 64 tahun dan pernah dinobatkan sebagai selebriti wanita paling berpengaruh di dunia oleh majalah Forbes pada Tahun 2012 ini telah bangkit dari keterpurukan masa kecil hingga remajanya.

Oprah adalah sosok pejuang hidup yang keras dan sangat berani menghadapi tantangan hidup. Berangkat dari keluarga yang broken home, miskin, Oprah pernah mengalami pengalaman pahit. Ia dilecehkan secara seksual sepanjang masa kecilnya dan menjadi remaja bermasalah dan memberontak. Oprah hamil dan melahirkan anak yang kemudian meninggal di usianya yang masih 14 tahun.

Oprah, wanita paling berpengaruh di dunia I Gambar : Forbes
Oprah, wanita paling berpengaruh di dunia I Gambar : Forbes
Ketika mulai diasuh oleh ayahnya, Oprah Winfrey mulai sadar bahwa masa lalunya tidak menentukan masa depannya. Oprah menunjukkan bahwa ia dapat dan mau terus berjuang untuk meraih mimpinya. Terus belajar dan memaksimalkan potensinya, Oprah mulai menemukan sesuatu dalam dirinya.

Pada usia 17 tahun, Oprah memperoleh pekerjaan pertamanya sebagai penyiar berita di stasiun radio lokal dengan bayaran $100 per minggu, yang terhitung besar buat siswa sekolah menengah pada tahun 1970-an.

Pada usianya yang ke-19, ia ditemukan oleh sebuah stasiun televisi di Nashille untuk dipekerjakan sebagai wartawan dan penyiar berita. Pada 1976, Oprah menjadi pembawa acara TV di Baltimore.

Sinar benderang Oprah muncul pada tahun 1986 ditandai dengan debut acara dengan namanya sendiri The Oprah Winfrey Show yang meraih sukses dengan cepat serta menjadi pertunjukan yang paling populer di televisi di seantero Amerika. Oprah bangkit, berhasil dan memberi dampak hingga sekarang.

Lalu sekarang kira-kira apa maksud kalimat "Messi Tenes Que Ser Un Guerrero" ini bagi seorang Messi. Apakah selama ini, Messi kurang berjuang?.

Ingatan kita tentu akan mundur pada 4 tahun lalu ketika di Estadio Maracana, Rio de Janeiro, Brasil, Argentina dikalahkan Jerman di partai final melalui gol tunggal Mario Gotze di babak tambahan waktu.

Messi, murung Piala Dunia I Gambar : voa
Messi, murung Piala Dunia I Gambar : voa
Messi yang saat itu masih berusia 26 tahun, diharapkan dapat membawa Argentina menjadi juara, namun ternyata gagal. Wajah Messi terus murung, pada seremoni penyerahan medali dan piala. Bahkan ketika dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2014 dan menerima Golden Ball, Messi tetap merenung. Messi murung merenung disamping Kiper Jerman, Manuel Neur, peraih Golden Gloves yang terus tersenyum.

Kisah itu berlanjut dua tahun lalu di Stadion Metlife, Amerika Serikat. Di final Copa America 2016, Argentina yang dikapteni Messi harus menyerah kalah, lagi-lagi di final. Kali ini Chile lah yang membuat Argentina bersedih melalui babak adu penalti.

Messi terpukul, karena salah satu penyebab kekalahan Argentina adalah karena kegagalannya menendang penalti. Messi yang biasa garang, kali ini menangis sejadi-jadinya. Seusai pertandingan itu, Messi bahkan berikhtiar untuk pensiun dari sepakbola internasional dengan pensiun dari timnas Argentina.

Sepakbola memanggil kembali pemain terbaik dunia lima kali tersebut. Argentina memohon, dan Messi luluh hatinya.

Perlahan-lahan, Messi berusaha bangkit.

11 Oktober 2017, timnas Argentina terancam tidak lolos ke Piala Dunia 2018. Messi cs harus menang di Stadion Atahualpa, Quito, Stadion Angker milik Ekuador. Jika tidak, Argentina gagal. Di Quito, Leo Messi mengamuk, dan mencetak hattrick di pertandingan ini. Argentina yang berada di ujung tanduk akhirnya lolos sebagai peringkat ketiga di bawah Brazil dan Uruguay.

Menyimak kisah dari Oprah dan Messi ini, paling tidak kita bisa memahami dua arti seorang pejuang yang dimaksudkan oleh Oprah.

 Pertama, Oprah hendak mengatakan bahwa pejuang adalah orang yang menemukan sesuatu yang besar dalam dirinya, yang sebelumnya tidak ditemukannya atau bahkan tidak dilihatnya.

Oprah secara logika tidak bisa menemukan potensi itu karena ada kelemahan di dalam dirinya yang menutupi cara pandang terhadap dirinya. Dia adalah seorang wanita yang pernah mengalami masa-masa sulit, dinodai dan lain sebagainya, namun tetap yakin bahwa ada bakat di dalam dirinya yang bisa membawa dirinya keluar dari kungkungan kegelapan itu. Potensi itu adalah potensi dirinya untuk menjadi entertainer, menjadi host hebat.

Jika kita cermati, Messi pun demikian jalan cerita hidupnya. Di dalam tulisan saya di Kompasiana berjudul Stephen Hawking, Lionel Messi dan Sepakbola,  dikatakan Messi adalah pesepakbola hebat yang bangkit dari kelemahan fisik semasa kecilnya. 

Messi yang susah bertumbuh normal sama seperti anak sebayanya, dibantu oleh orang-orang terdekatnya, mampu melewati keadaan seperti itu, dan akhirnya menemukan kekuatan ajaibnya, kemampuan mengolah bola dan menendang dengan kaki kiri.

Kita semua punya kelemahan, namun tentu ada potensi besar yang mungkin belum kita temukan dalam diri kita.

Kedua, Oprah hendak mengatakan bahwa pejuang adalah orang yang mau bangkit dari kegagalan. Pejuang tidak harus selalu sukses, namun ketika gagal berhasil bangkit.

Sudah berulang kali dalam perjalanan karirnya, Oprah dipecat. Namun Oprah tidak mau menyerah. Kegagalan membuat Oprah bukan saja terpacu untuk semakin lebih baik, tetapi juga dapat menginspirasi orang lain melalui cerita kegagalan masa lalunya.

Kegagalan mudah dilupakan, tetapi keberhasilan akan tercatat abadi.

Keberhasilan Messi membawa Argentina lolos ke Piala Dunia 2018 memunculkan optimisme bahwa Messi akan melakukan keajaiban lagi bagi Argentina di Rusia nanti. Kegagalannya sudah dilupakan.

Jika Messi memaknai kata-kata dari Oprah, maka kegagalan-kegagalan masa lalunya seahrusnya bukan membayanginya, namun akan melecut Messi agar berbuat lebih baik lagi bagi Argentina, negara yang dicintainya.

Akhirnya, seorang juara, seorang pejuang bisa muncul dari pengalaman merasakan luka yang paling sakit dan dalam. Seperti Oprah dan juga seorang Lionel Messi. Oprah sudah menunjukan jalannya, tinggal Lionel, di Rusia. Sekali lagi, "Messi Tenes Que Ser Un Guerrero". 

Referensi: 1 -2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun