Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Soal Strategi Pemasaran Lechia dan Jersey KW Egy Maulana Vikri

22 Maret 2018   10:31 Diperbarui: 22 Maret 2018   18:30 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, salah satu yang harus dipikirkan manajemen klub Lechia adalah cara penjualan. Apakah dengan cara menurunkan harga dengan cara  menggandeng produsen pembuat kaos di Indonesia, tetapi dengan label khusus yang menandakan bahwa kaos itu original atau asli dari Lechia. 

 Jika ini dapat dilakukan, maka harga jersey bisa sedikit diturunkan harganya karena adanya pemangkasan dari biaya kirim dan biaya produksi. Perlu dicoba.

Salah satu hal lain yang dapat dilakukan adalah tour ke Indonesia. Memperkenalkan Lechia yang kurang dikenal, sekaligus menjual pernak-pernik Egy sebagai simbol klub langsung ke Indonesia, bisa juga akan efektif mendongkrak pemasukan . Cara-cara seperti ini, akan mendekatkan klub ke publik Indonesia dan diharapkan meningkatkan penjualan merchandise.

Kedua, semakin disadari bahwa Egy bukan hanya sebagai seorang pesepak bola saja tetapi sebagai duta bangsa. Cerita tentang kemiskinan Indonesia, budaya beli jersey KW mungkin menohok, namun di sisi lain, kehadiran Egy di Polandia membuat Indonesia semakin dikenal. Sekarang persoalannya adalah dikenal jeleknya atau bagusnya.

Kesempatan ini dapat digunakan untuk memperkenalkan bagaimana kultur dan kekayaan Indonesia melalui Egy. Pemerintah harus cermat memperhatikan ini. Apakah dengan menggandeng Kementerian Pariwisata sehingga Egy dapat diberdayakan sebagai duta pariwisata  untuk memperkenalkan wisata Indonesia ke Polandia atau Eropa.  Meski hal ini harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu karirnya sebagai seorang pesepakbola.

Di sisi yang lain, seharusnya Lechia Gdansk juga bisa memperkenalkan kota Gdansk dan negara  Polandia ke Indonesia dan Asia, melalui Egy. Saling share budaya, wisata ini bisa terjadi, dan bukan melalui jalur formal tetapi informal, seperti medsos juga akan sangat efektif.

Bayangkan jika jumlah pengikut Instagram yang melonjak dari belasan ribu hingga 200 ratusan ribu itu (orang Polandia dan Indonesia), diisi dengan postingan yang memperkenalkan tentang budaya, kultur dan kebiasaan antar kedua negara yang saling mengisi dan membangun. Akan berdampak positif sekali bagi berbagai pihak.

Mengapa ini belum gencar dilakukan oleh Lechia? Pendapat saya, pihak Lechia Gdansk masih belum yakin dengan Egy effect ke depannya. Sehingga strategi pemasaran mereka belum terlalu dimaksimalkan. Pihak Lechia mungkin masih menunggu kontribusi nyata apa yang bisa dilakukan seorang Egy di Gdansk. Pemberian nomor 10, bisa jadi hanya sebuah pemanis dari coba-coba yang dilakukan oleh klub, coba-coba berhadiah.

Artinya, kita perlu berharap, sesudah Juni nanti, saat Egy resmi bermain, Egy dapat beradaptasi dengan baik dan dapat menunjukan kualitas yang diinginkan. Jika berjalan lancar, maka banyak keuntungan yang akan didapatkan. Bukan saja keuntungan bagi Lechia dan Egy, tetapi bagi kedua negara.

Terakhir, mungkin bagi penjual jersey KW Egy, bisa direm sedikit produksinya. Minimal sesudah Egy membuktikan sesuatu di Gdansk sesudah Juni nanti.  Jika memungkinkan.

Referensi : 1 -2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun