Jarak Puru Kambera itu kurang lebih 25 Km arah timur dari kota Waingapu. Terlalu banyak titik yang memperlihatkan keindahan pantai yang terletak di Desa Hambapraing, Kecamatan Knatang itu, baik titik sebelum pantai maupun di pantai Puru Kambera itu sendiri.
"Indah sekali...." kata kami serempak. Sebagai keluarga, kami sadar kami jarang mempunyai momen untuk menunjukan kekompakan kami karena kesibukan masing-masing, dan akhirnya di Puru Kambera hal itu mulai nampak kembali.
Sesaat kemudian kami meluncur ke pantai Puru Kambera. Pantai dengan hamparan pantai pasir berwarna putih berkilau ini sangat indah dengan  kondisi air laut yang jernih pula dengan biru langit yang terpantul sempurna di permukaan air. Â
Kami antusias untuk menikmati ciptaan Tuhan ini dengan berfoto, mandi, tidur, bermain, dan melakukan aktivitas lain dengan bayangan pohon cemara yang menaunginya di pantai yang masih alami ini.
Kami sangat bahagia saat itu, selain dapat berekreasi di pantai yang sangat indah, kami juga bisa saling terbuka satu sama lain. Cerita tentang diPHK dari kantor, pindah ke kantor baru, anak yang sudah lama sakit, menjadi cerita yang semakin mempereratkan kami.
Bukankah kebahagiaan itu didapatkan ketika kehangatan keluarga membuat kami merasa at home,sehingga menelurkan sikap saling mendengar, saling hormat, saling terbuka dan juga saling mendukung satu sama lain?
Ketika ini sudah tercipta, hidup kita akan semakin bermakna dan disitulah kehangatan keluarga bersemayam. Kehangatan yang  tidak pernah pernah didapatkan sendirian. Kehangatan yang selalu berada di dalam relasi dengan orang lain, relasi antar anggota keluarga.Â
Kehangatan yang juga harus dibagi bersama orang terdekat yang kita cintai. Kehangatan itu, yang  seperti kata Papa, mampu membawa kita kembali rindu untuk pulang ke rumah. Itulah kehangatan keluarga sesungguhnya.