Bagi saya soal amarah soal sepak bola ini, meski sulit juga untuk mengendalikannya tapi sebenarnya "sederhana". Jika sedang nonton bareng, dan diolok-olok ketika tim kesayangan kalah, ya, langsung pulang dan memilih melanjutkan untuk menonton di rumah. Jika dinyinyir melalui medsos, diamkan saja atau blokir orang tersebut untuk sementara. Haha.
Namun masing-masing orang dan konteks situasinya juga berbeda, dan jika harus memutar waktu, ya, Â Jamie Carragher akan memilih untuk tidak pernah menurunkan kaca mobilnya. Itu saja mungkin sudah cukup untuk mengendalikan amarahnya. Oh Amarah, Â oh Amarah.
Salam
Referensi : 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H