Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Lech Walesa, Lechia Gdansk, dan Egy Maulana Vikri

11 Maret 2018   21:21 Diperbarui: 12 Maret 2018   01:15 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesudah pertandingan di Gdansk itu, perjuangan tanpa henti terus dilakukan. Akhirnya melalui Round Table Agreement pada tahun 1989, mengilhami adanya tindakan demokrasi pertama yang terjadi di Polandia melalui pemilihan parlemen.

Gelombang revolusi semakin besar di Eropa Timur untuk menurunkan rezim komunis, dan akhirnya, pada tahun 1990, Lech Walesa menjabat sebagai presiden Polandia pertama dengan cara demokrasi. Suatu hal yang menjadi harapan baru bagi rakyat Polandia, demi masa depan lebih baik. Atas revolusi yang berhasil tanpa kekerasan itu, Lech Walesa dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1983.

Didirikan pada tahun 1945, paling tidak hanya kisah itulah yang paling bisa diingat dari  Lechia Gdansk. Prestasi terbaik mereka adalah satu kali menjuarai Polandia Cup sekali  Polandia Super Cup. Gdansk dapat dinilai sebagai klub medioker di Polandia.

Sekarang di Lotto Ekstraklasa, liga tertinggi di Polandia, Gdansk berada di posisi ke-14 klasemen sementara. Klub yang dilatih oleh Piotr Stokowiec ini harus bekerja keras agar terhindar dari degradasi musim ini. Total 27 poin baru dikumpulkan Lechia Gdansk dari 26 pertandingan, dengan sisa empat pertandingan yang harus dimainkan.

Di klub dengan sejarah seperti inilah pemain masa depan Indonesia, Egy Maulana Vikri akan merumput musim depan. Mimpi terbesar Egy untuk bermain di Eropa disauhkan di Gdansk, kota kecil di Polandia.

Beberapa jam lalu, Egy sudah resmi diperkenalkan oleh Lechia. Egy dan rakyat Indonesia tentunya berharap agar Lechia bukan menjadi klub pertama dan terakhir bagi karirnya di Eropa, namun Lechia dapat  menjadi jembatan dalam karier profesionalnya yang lebih baik di masa depan.

Pemain kelahiran Medan, 7 Juli 2000 ini sudah memutuskan pilihannya. Saatnya untuk dia membuktikan dan mengukir prestasi lebih besar di kota Gdansk, sesudah prestasi hebatnya di Gothia Cup Swedia 2015, Jouer Revelation Trophee pada Toulon Turnament 2017, dan Piala AFF U-18 Myanmar 2017.

Bagi Lech Walesa,  Gdansk menjadi tempat untuk awal sebuah perubahan besar bagi diri dan negaranya. Artinya bisa saja di kota kecil dengan WNI tak lebih dari 15 orang ini, seorang Egy Maulana Vikri mungkin saja berevolusi menjadi pesepakbola hebat dunia yang membanggakan tanah air tercinta, Indonesia. Semoga.

Referensi: 1 -2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun