Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antonio Conte, Satire, dan Sarkasme

3 Maret 2018   08:45 Diperbarui: 3 Maret 2018   09:12 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antonio Conte, akan dipecat Chelsea akhir musim. I Sumber Illustrasi : Essentialysport

Perasaan Antonio Conte sepertinya sedang tak menentu. Seharusnya pelatih asal Italia, ini lebih berfokus pada strategi timnya untuk meraih hasil maksimal di akhir musim, apalagi sudah menjejak Maret.

Musim lalu, di bulan ini, Conte larut dalam optimisme menyongsong gelar juara, tetapi kali ini, berbeda 180 derajat, Conte hanyut mencari kambing hitam saat jebloknya performa Chelsea. Sifat dasar manusia yang akan mencari kambing hitam lain yang lebih hitam dari dirinya untuk dipersalahkan kembali muncul.

Apa alasannya?. Conte terpojok. Seiring terpuruknya prestasi sang juara bertahan, yang berada di posisi ke-5 klasemen sementara, isu tentang penggantian Conte terus menguat.  Nama-nama seperti Luis Enrique, Max Allegri (Juventus) dan Sarri (Napoli) digaungkan oleh manajemen klub untuk menggantikannya  di akhir musim. Padahal Conte belum paripurna menunaikan tugasnya.

Conte meradang dan membalas, kalimat satire mulai keluar dari mulutnya.

"Manchester City memiliki kemungkinan untuk menghabiskan banyak uang dan ketika Anda menghubungkan dua situasi ini - seorang manajer yang bagus dan banyak uang untuk dibelanjakan di bursa transfer - inilah hasil keseluruhannya," ucap Conte, seusai pekan ke-28 selesai. The bluestertinggal 22 angka dari City.

Conte hendak menyatakan bahwa hasil luar biasa yang dicapai Manchester City karena mereka mau menghabiskan banyak uang sedangkan  Chelsea yang terkesan pelit, menginginkan hasil yang sama. Omong kosong.

Fakanya, memang untuk urusan transfer pemain ini, Chelsea memang kalah jauh dari City. Di musim panas City  menghabiskan dana lebih dari 200 juta Pounds untuk membeli sejumlah pemain baru dan berkelas seperti Bernardo Silva, Benjamin Mendy, Kyle Walker, Ederson, dan Danilo. Sedang Chelsea sibuk membajak pemain kelas dua dengan harga rata-rata.

Conte terus berusaha memainkan gaya bahasa satire disini. Gaya bahasa untuk menyatakan sindirian kepada keadaan yang dialaminya, yang diyakininya adalah karena sikap manajemen Chelsea. Dalam Satirenya, Conte berusaha menyadarkan manajemen bahwa inilah sebenarnya keadaannya.

Conte ingin menstimulasi pola berpikir manajemen Chelsea, bahwa substansi kegagalan Chelsea kali ini adalah bukan hanya pada kualitas pelatih tetapi juga  pada keroyalan klub untuk mengeluarkan duit membeli pemain bintang.

Seperti Gaius Lucilius (180 SM) yang sebagai tokoh satire yang dikenal pedas dan langsung (satirical hexameter) dalam menyampaikan maksudnya. Jika Lucilius memainkan satire dalam dunia politik dengan sasarannya pada skandal-skandal yang terjadi, Conte juga pedas dan langsung dalam menyampaikan keluh kesahnya sebagai seorang manajer sepak bola.

Kadar kepedasan dalam Satire Conte sepertinya masih dalam tahap wajar, karena banyak ahli yang mencoba membedakan antara satire dan sarkasme di dalam kasus yang sama. Jika satire itu suatu sindiran halus, maka sarkasme itu kasar.

Cirinya pembedanya jelas, jika Satire itu masih berisi kritik membangun maka Sarkasme sudah berisi penghinaan. Satire masih berisi sindiran berisi substansi dengan solusi, tetapi jika sudah menyudutkan tanpa peluang pembelaan maka sudah masuk dalam sarkasme. Sarkasme itu melukai dan menyakiti.

Syukurlah, Conte belum mentransformasi satire menjadi sarkasme namun peluang untuk itu terbuka lebar.  Kapan satire itu berubah menjadi sarkasme?. Biasanya terjadi ketika seorang pelatih atau seorang pemain dipecat atau dijual karena misprestasi.

Minggu besok, Chelsea akan berhadapan dengan City di Etihad Stadium. Melihat performa dari City yang baru selesai melumat Arsenal, maka Etihad akan menjadi "neraka" buat Chelsea. Bayangan kekalahan pasti sudah dirasakan oleh Conte. Jika itu terjadi, tekanan kepadanya di bulan Maret ini semakin besar, karena bisa saja Barcelona juga mengakhiri kiprah Chelsea di Liga Champions.

Kalimat-kalimat yang dikeluarkan Conte ini bisa diartikan sebuah pembelaan sebelum nantinya akan dicerca lagi jika kalah di Etihad stadium. Argumentasi preventif mulai dimainkan Conte saat ini, yang berarti masa depannya dirasa semakin suram di Stamford Bridge.

Tetapi meminjam pepatah kuno, bahwa dalam segala hal buruk pasti ada baik di dalamnya. Meski akhirnya akan dipecat, Chelsea harus bersyukur memiliki manajer seperti Conte, yang dalam blak-blakannya memberi cara bagaimana agar Chelsea dapat bersaing musim depan.

"Yang pasti, mereka (Manchester City) akan lebih baik musim depan. Mereka punya kemungkinan mengeluarkan uang untuk meningkatkan kualitas starting XI dan memperbaiki kualitas skuat," ujar Conte. Conte seperti memberikan tips sekaligus  mengingatkan Chelsea bagaimana harus berbenah jika ingin tampil kompetitif di musim depan.

Catatan dan teriakan Conte bisa saja disamakan dengan catatan tokoh satir asal Inggris bernama Jonathan Swift. Swift menulis catatan satir berjudul A Modest Proposal (1729), yang berisi isu kesejahteraan sosial yang terjadi  saat itu.

Catatan Swift secara lugas mengungkit tentang bagaimana kemiskinan memaksa rakyat miskin menjual anak-anaknya dan dibeli oleh para orang kaya.  Sebuah pencerahan modernisme di Inggris bahwa tidak selayaknya  jiwa ditukar untuk sebuah roti ataupun makanan karena kemiskinan. Inggris akhirnya berubah total memerangi hal itu dimulai dari catatan satir seorang Swift.

Catatan satire Conte ini  bisa jadi akan merubah Chelsea musim depan, minimal merubah gaya transfer mereka yang terkesan "hemat" musim ini. Jika itu terjadi, dapat dipastikan Liga Premier Inggris akan bertambah seru musim depan, meski di akhir musim ini, setelah dipecat, satire itu bisa berubah menjadi sarkasme dari mulut yang sama, Antonio Conte.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun