Ini menjadi pelajaran bahwa sebaiknya transaksi pembayaran sebaiknya dilakukan sesudah semua barang diturunkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa barang-barang kita sudah lengkap semuanya.
Dari sisi taksi online pun sebaiknya terus membenahi diri. Pembenahan dari kualitas pelayanan dari supir pun seharusnya jadi perhatian. "Apakah jumlah bintang mempengaruhi insentif atau bonus anda pak?" tanya saya suatu kali pada seorang pengemudi taksi online lain. "Dahulu iya pak, namun sekarang sepertinya tidak terlau signifikan. Paling penting adalah jumlah order yang didapat pak," jawabnya lugas.
Itu berarti, jika semakin hari kualitas jarang diperhatikan dibandingkan kuantitas, maka sebagai konsumen kita harus lebih berhati-hati, karena konsumen akan sering dikorbankan oleh para supir yang mengejar kuantitas dan tingkah para supir nakal lainnya.
Dan sekali lagi kita harus mempertahankan sikap untuk tidak lalai meninggalkan barang kita di dalam taksi, serta selektif memilih  taksi dan pengemudinya, dan berani menolak jikalau pengemudi dan mobilnya tidak sama dengan yang diorder.
Pagi ini, saya mencoba mengirim pesan WA terhadap Pak Lan soal tas laptopnya. "Sudah dalam pengiriman," tulisnya dalam teks WA. "Syukurlah" balas saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H