Ketiga, gobbi seringkali diplesetkan sebagai ladri. Sejak 1982, ketika Juventus bertamu, Firenze meneriakkan kata-kata, "gobbi, Meglio secondi che ladri". Meglio secondi che ladri berarti  "Lebih baik menjadi peringkat kedua dari pada menjadi maling". Artinya Gobbi diibaratkan sebagai sekumpulan maling.
Luka Fiorentina karena Juventus memang sangat dalam. Gruppo Storico, kelompok ultras terkemuka di Curva Fiesole bahkan harus membuat prosesi ritual yang disebuat 'Degobbizzazione'. Ritual ini sebagai simbol penyucian dan sumpah setia. Dapat diartikan juga sebagai 'De-Juvenisasi' atau penghilangan segala sesuatu yang berbau Juventus.
Siapa yang harus melakukan ini?. Mantan pemain Juventus yang pindah ke Fiorentina. Nama-nama seperti Marco Marchionni, Angelo Di Livio dan Moreno Torricelli telah mengalami upacara "aneh" ini. Memang kelompok ultras Gruppo Storico, terkenal kelompok ultras garis keras di Firenze.
Gruppo Storico bukan saja menginisiasi ritual semacam itu, tetapi ketika pertandingan berlangsung, Gruppo Storico juga memicu bentrokan karena dalam yel-yel mereka, mereka juga mengejek Juventus  tentang tragedi Stadion Heysel, yang merenggut nyawa 39 Juventini. Berulang kali pihak klub juga dirugikan karena hukuman denda karena tindakan para ultras ini.
Artinya, memang identitas seperti ini terasa amat kuat di Florence hingga saat ini. Identitas yang akhirnya  membentuk apa yang disebut sebagai campanilismo, semangat patriotisme lokal. Di mana-mana, anti Juventus selalu dikumandangkan.
Bagaimana rivalitas ini dari kacamata Juventini?. Pendukung Juventus merasa bahwa persaingan seperti ini lebih terasa di Florence dibandingkan ketika Fiorentina bertandang ke Turin. Namun Juventini, juga  ingin timnya menang di Firenze agar tim kesayangan mereka tidak harus melihat ultras seperti Gruppo Storico dapat berlagak dan merayakan sesuatu.
Namun atmosfir ini seringkali tidak dapat dikendalikan oleh Juventus. Saat pertandingan kedua tim tahun 2013, ketika Juventus menang 4-2, Paul Pogba dan Carlos Tevez memprovokasi fans Viola dengan meniru gerakan menembakkan senapan mesin legendaris Fiorentina oleh Gabriel Batistuta. Batistuta memang sering melakukan ini ketika melawan Juventus.
Bukan Pogba dan Tevez saja, Antonio Conte melakukan hal yang sama saat karirnya di Juventus . Bahkan Conte ketika menjadi pelatih kepala di Turin, mengatakan bahwa rival utama Juventus adalah Fiorentina. "Perhatikan saja rambut transplantasimu yang sering ditipu dengan menggunakan wig yang aneh, Conte" balas penggemar Fiorentina.
Kebencian ini akhirnya menjadi sebuah tradisi. Menjelang kedatangan Juventus di Artemio Franchi, tulisan "arrivederci" Â dan "Juve Merda" Â bertebaran di kafe-kafe dimana biasa para pendukung Fiorentina berkumpul. Sebuah tanda bahwa Juventus adalah musuh publik no. 1 Fiorentina.
Fiorentina takluk 0-2 di tangan Juventus