"Sangat sulit untuk beradaptasi karena natal adalah saat berkumpul dengan keluarga" ujar pelatih Tottenham Spurs, Mauricio Pochettino. "Meski begitu, saya akan menikmatinya, istri saya yang memasak dan kita tetap dapat makan malam bersama" tambah Pochettino.
Ketika natal, Spurs hanya akan berlatih dari pukul 9.30 AM sampai dengan 1 PM. Sesudah itu para pemain boleh kembali ke rumah bersama keluarga.
Lain lagi dengan pelatih West Brom yang sebelumnya melatih Crystal Palace, Alan Pardew yang bahkan menjadikan tempat latihan sebagai tempat merayakan natal. "Mereka boleh membawa istri, anak dan para staf juga diijinkan membawa cucu mereka ke tempat latihan. Suasana kebersamaan akan tercipta di tempat latihan" ujar Pardew.
Tetapi yang paling luar biasa adalah Claudio Ranieri selama melatih Leicester. Ranieri sama sekali tidak melakukan latihan sehari sebelum pertandingan (di hari natal).
Bahkan hanya sedikit pengarahan taktik permainan yang diberikan oleh Ranieri. "Ini kesempatan bertemu keluarga. Energi yang didapatkan akan lebih besar ketika membiarkan mereka bertemu dengan keluarga di momen natal" ujar Ranieri.
Tidak semua pelatih seringan Ranieri. Manuel Pellegrini selama masih melatih Manchester City bahkan hanya mengijinkan pemain untuk makan siang bersama keluarga dan sesudah itu diisolasi untuk pertandingan besok hari.
"Mereka harus segera kembali pada sore hari, berlatih dan tidur seperti biasanya" ujar Pellegrini.
FA sebenarnya tidak tinggal diam untuk melihat kehilangan momen kebersamaan di saat natal. Beberapa strategi dilakukan dengan memainkan pertandingan di antara dua klub yang berdekatan pada Boxing day nanti.Â
Harapannya meminimalisir waktu perjalanan, sehingga masih memiliki waktu bersama dengan keluarga sebelum dan sesudah pertandingan. Omong kosong, nilai komersialisasi dirasa lebih besar daripada itu.
Bagaimanapun memang harus ada yang dikorbankan. Perayaan sepak bola harus tetap berjalan bahkan hingga tahun baru. Sangat Padat.
Selamat Hari Natal