Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Memberi Jejak Kaki di Keindahan Pulau Padar

7 Agustus 2017   13:51 Diperbarui: 7 Agustus 2017   21:20 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika tak hati-hati, maka akan sangat berbahaya. Komposisi tanah di Padar yang bercampur kerikil berukuran halus, membuat beberapa pengunjung memang akhirnya tergelicir. Beruntung tak sampai terguling-guling.

Saatnya Pulang...
Saatnya Pulang...
Artinya, selain berhati-hati, pemilihan alas kaki yang tepat disyaratkan. Makanya ada juga beberapa pengunjung yang memilih untuk tetap di perahu atau di pantai dan tak ikut mendaki, mungkin karena alasan usia mungkin juga karena pemilihan alas kaki.

Selain itu, meski sudah ramai dikunjungi, namun jangan berharap ada sarana prasarana yang disediakan berupa toilet, dll. Artinya, Anda harus lebih berkompromi dengan "panggilan alam" jika sudah di Padar. Saya sarankan untuk terlebih dahulu melakukannya di perahu sebelum mulai mendaki bukit Padar.

Soal air mineral, harus dibawa sendiri, dan itu sangatlah penting, mungkin lebih penting dari kamera sekalipun, karena dahaga di Padar ketika memuncak tak bisa terjawab dengan uang sekalipun karena tak tersedia warung penjual air mineral satupun disana.

Namun, selebihnya Padar adalah lumbung pesona keindahan. Bulan Juli dan Agustus mungkin adalah musim kemarau di sana, namun paduan pulau-pulau kecil dengan rerumputan dan tanah berwarna coklat berpadu indah dengan lautan biru yang membentuk lukisan indah dipandang mata.

Meski lelah namun keindahan pemandangan di sekitar seperti merangsang dan memacu tenaga kita agar terus mendaki supaya dapat melihat lebih dan lebih lagi. Seperti tak pernah habis.

Janganlah kuatir, karena ada juga wilayah dataran meski sempit, yang dapat dipakai untuk beristirahat sejenak. Tempat yang tepat untuk bercengkerama dengan lainnya. Seperti saya yang sempat bercengkerama dengan kelompok wisawatan asal California, Amerika yang memilih berhenti bekerja lalu travelling ke Flores Indonesia.

Bersama Turis asal Amerika Serikat
Bersama Turis asal Amerika Serikat
"You see.. Beautiful Indonesia...." ujar saya kepada beberapa wisatawan Amerika seperahu yang terkesima dengan pemandangan dari puncak Padar. "Amazing.." kata mereka. Indonesia kita memanglah indah.

Waktu sudah pukul 11 siang. Waktunya untuk berlekas turun menuju perahu. Namun masih banyak yang masih asyik mendaki, serta berfoto di puncak Padar. Bunyi mesin perahu kami mulai membesar, tanda untuk segera meninggalkan dermaga.

Dari kejauhan, Padar seperti pada awalnya kembali terlihat sebagai pulau tandus kering yang tak menarik dan biasa saja, namun tak daapt dipungkiri bahwa ketika sampai di sana, dan mendaki ke puncaknya, maka keindahan itu akan segera nampak. Jangan pernah tertipu dengan kulit luar, tapaki dan dakilah, maka keindahan itu akan semakin nyata. Saya pernah berjejak di sana, Anda?

Pulau Padar, Labuhan Bajo, NTT
Pulau Padar, Labuhan Bajo, NTT
Pulau Padar, Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores di NTT, Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun