Pelatih AS Monaco jelas bingung harus berespon seperti apa. Di babak kedua, Jardim mencoba memasukan Germain untuk membuat AS Monaco berubah dari 4-4-2 menjadi 4-3-3, Formasi ini juga tak menolong, apalagi semua pemain Juve semakin padu dan terlihat saling menyokong satu sama lain, tanpa cela. Formasi 3 bek ini sempat dibanggakan Allegri saat bersua dengan Barcelona dengan mengatakan bahwa mereka dapat clean sheet sepanjang mereka mau. Allegri membuktikan lagi kali ini. Atas semua formasi, strategi, Max Allegri memang pantas diberikan kredit lebih untuk strategi ini.
Kedua, Peran Penting Gonzalo Higuain yang Kembali Terlihat.
Peran Higuain bagi Juve di pentas Liga Champions juga sempat dipertanyakan. Nama Higuain sempat dilupakan dan kalah dari penampilan memikat Dybala sepanjang liga.
Allegri selalu membela Higuain. Allegri percaya bahwa Higuain memang didisain bukan saja untuk mencetak gol tetapi juga membuka ruang. Juventus yang ingin dibentuk oleh Allegri adalah Juventus yang tidak bergantung pada seorang pemain tetapi tampil secara kolektif.Â
Kali ini, Higuain berhasil mempertontonkan desain yang diinginkan oleh Allegri dengan sempurna. Ketika para pemain AS Monaco lebih sibuk menjaga Dybala yang dianggap lebih berbahaya, Higuain berhasil menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol kemenangan.
Selama pertandingan, Higuain juga rajin menjelajah ke berbagai wilayah yang seharusnya bukan wilayahnya. Menjemput bola dari tengah lapangan, Higuain kerap menggiring bola lebih lama dan mengoper bola ke pemain lain yang berdiri bebas. Higuain terlihat kadang menjadi penyerang tengah kadang juga menjadi playmaker. Dan lepih penting adalah Higuain bermain dengan kolektivitas dan mobilitas yang begitu tinggi.
Untuk tetap menjaga kebugaran Higuain, Allegri akhirnya menarik keluar Higuain di babak kedua. Higuain tampil hampir sempurna dalam pertandingan ini, selain Dani Alves yang juga tampil istimewa dengan memberi assist untuk kedua gol Juve.
Ketiga, Mental Juara Juventus Unggul dibandingkan AS Monaco
Perhatikan reaksi AS Monaco ketika ketinggalan. Menurut saya berbeda sekali reaksi AS Monaco dibandingkan dengan tim-tim yang sudah biasa tampil di pentas tertinggi ini. Apalagi ketika sudah ketinggalan dua gol, AS Monaco tampil dengan gairah yang terus menyurut.
Hal ini yang memang sempat diprediksikan oleh pelatih AS Monaco, Leo Jardim sebelum pertandingan. Jardim mengatakan bahwa hal yang patut diwaspadai adalah mental juara Juve kalah bertanding.