Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Hal Ini yang Membuat Juventus Pantas Menang Atas AS Monaco

4 Mei 2017   09:13 Diperbarui: 4 Mei 2017   10:06 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juventus terlalu tangguh bagi AS Monaco/ Kompas.com

Juventus keluar dari Stade Louis II dengan rasa bangga dan bahagia. Juventus berhasil membuat sekitar 17 ribu pendukung AS Monaco terdiam setelah dua gol dari Gonzalo Higuain tak mampu dibalas hingga peluit panjang berbunyi. Juventus dipenuhi optimisme tinggi menjelang leg kedua minggu depan di Turin, sebaliknya AS Monaco berdoa agar dapat melakukan keajaiban di kandang Juventus.

Setelah menyaksikan pertandingan dini hari tadi, saya berpendapat Juventus memang pantas menang atas AS Monaco. AS Monaco yang tampil superior di kandang sendiri dengan menyingkirkan Manchester City dan Borrusia Dortmund terlihat mati kutu kala berhadapan dengan Juventus.

Paling tidak ada 3 hal yang menurut saya membuat anak-anak asuhan Max Allegri pantas menang atas AS Monaco.

Pertama, Perubahan Formasi Cerdas ala Allegri.

Pelatih AS Monaco, Leonardo Jardim sebelum pertandingan berkoar-koar sudah mengenal cara permainan Juventus dan mendapatkan celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan. Tentu saja yang dimaksudkan oleh Jardim adalah menyorot kepada formasi yang membuat Juve tampil apik selama tahun 2017, 4-2-3-1.

Mungkin bagi Jardim, formasi super ofensif Juventus ini akan kesulitan ketika menghadapi serangan balik cepat dari anak asuhnya. Dua bek tengah Juve didampingi dua bek sayap dipercaya bakal pontang-panting kala beradu cepat dengan gelandang sayap muda milik Monaco.

Namun apa yang diharapkan Jardim tak terjadi malahan Jardim mungkin saja terkejut dengan formasi yang dipakai Allegri. Alih-alih memainkan dua bek tengah, Allegri kembali memakai formasi klasik Juventus 3-5-2.

Max Allegri memang cerdas. Entah ingin bermain aman, atau sudah mengenal cara bermain AS Monaco, Allegri memasang trio bek legendaris mereka BBC (Bonnuci, Barzagli dan Chiellini) sejak awal pertandingan. Alex Sandro dan Daniel Alves menemani BBC dengan mobilitas tingkat tinggi yang rajin membantu penyerangan dan turut bertahan kala dibutuhkan.

Formasi ini terlihat ampuh. Meskipun dalam 15 menit awal, pemain Juve masih terlihat kikuk akan perubahan formasi ini, sesudah itu Juve sudah “sempurna” memainkan formasi ini. Formasi ini mampu menahan kecepatan dari para pemain sayap Monaco yang terkenal cepat, seperti Bernardo Silva dan Thomas Lemar.

Selain itu, Mbappe yang sempat merepotkan di awal pertandingan terlihat frustrasi menembus trio bek Juve. Mbappe mungkin sanggup melewati Barzagli, namun sesudah itu Chiellini dan Bonnuci sudah segera menutup ruang yang terbuka. Perlakuan yang sama juga dialami oleh Falcao, Falcao tak punya ruang gerak yang membuat penghasil 5 gol di Liga Champions musim ini tak mempunyai shot on target sama sekali.

3-5-2 ini berubah menjadi sangat defensif kala bertahan. Kadang-kadang terlihat menjadi 4-4-2 dengan Dani Alves lebih masuk ke dalam ataupun menjadi 5-4-1 ketika Mandzukic turut jauh membantu Alex Sandro dan Chiellini di sisi kiri pertahanan Juventus. 3-5-2 ini pun tidak murni kala menyerang, malahan kembali menjadi 4-2-3-1 kala Mandzukic bergerak lebih melebar ke kiri, dan Dani Alves maju lebih ke depan dan membiarkan Barzagli mengisi pos pertahanan sisi kanan. Tapi jangan berharap Barzagli naik ke depan seperti biasanya bek kanan, karena Barzagli sudah menjadi seperti tembok tebal permanen di sana.

Pelatih AS Monaco jelas bingung harus berespon seperti apa. Di babak kedua, Jardim mencoba memasukan Germain untuk membuat AS Monaco berubah dari 4-4-2 menjadi 4-3-3, Formasi ini juga tak menolong, apalagi semua pemain Juve semakin padu dan terlihat saling menyokong satu sama lain, tanpa cela. Formasi 3 bek ini sempat dibanggakan Allegri saat bersua dengan Barcelona dengan mengatakan bahwa mereka dapat clean sheet sepanjang mereka mau. Allegri membuktikan lagi kali ini. Atas semua formasi, strategi, Max Allegri memang pantas diberikan kredit lebih untuk strategi ini.

Kedua, Peran Penting Gonzalo Higuain yang Kembali Terlihat.

Higuain, kembali tajam di penyisihan Champions/Goal.com
Higuain, kembali tajam di penyisihan Champions/Goal.com
Dua gol di menit ke-29 dan ke-59 membuat Higuain berhasil mengakhiri paceklik gol selama di babak penyisihan Liga Champions. Terakhir pemain berjuluk El Pipita ini mencetak gol di babak penyisihan yaitu kala membela Real Madrid pata tahun 2013.

Peran Higuain bagi Juve di pentas Liga Champions juga sempat dipertanyakan. Nama Higuain sempat dilupakan dan kalah dari penampilan memikat Dybala sepanjang liga.

Allegri selalu membela Higuain. Allegri percaya bahwa Higuain memang didisain bukan saja untuk mencetak gol tetapi juga membuka ruang. Juventus yang ingin dibentuk oleh Allegri adalah Juventus yang tidak bergantung pada seorang pemain tetapi tampil secara kolektif. 

Kali ini, Higuain berhasil mempertontonkan desain yang diinginkan oleh Allegri dengan sempurna. Ketika para pemain AS Monaco lebih sibuk menjaga Dybala yang dianggap lebih berbahaya, Higuain berhasil menjadi pahlawan dengan mencetak dua gol kemenangan.

Selama pertandingan, Higuain juga rajin menjelajah ke berbagai wilayah yang seharusnya bukan wilayahnya. Menjemput bola dari tengah lapangan, Higuain kerap menggiring bola lebih lama dan mengoper bola ke pemain lain yang berdiri bebas. Higuain terlihat kadang menjadi penyerang tengah kadang juga menjadi playmaker. Dan lepih penting adalah Higuain bermain dengan kolektivitas dan mobilitas yang begitu tinggi.

Untuk tetap menjaga kebugaran Higuain, Allegri akhirnya menarik keluar Higuain di babak kedua. Higuain tampil hampir sempurna dalam pertandingan ini, selain Dani Alves yang juga tampil istimewa dengan memberi assist untuk kedua gol Juve.

Ketiga, Mental Juara Juventus Unggul dibandingkan AS Monaco

Perhatikan reaksi AS Monaco ketika ketinggalan. Menurut saya berbeda sekali reaksi AS Monaco dibandingkan dengan tim-tim yang sudah biasa tampil di pentas tertinggi ini. Apalagi ketika sudah ketinggalan dua gol, AS Monaco tampil dengan gairah yang terus menyurut.

Hal ini yang memang sempat diprediksikan oleh pelatih AS Monaco, Leo Jardim sebelum pertandingan. Jardim mengatakan bahwa hal yang patut diwaspadai adalah mental juara Juve kalah bertanding.

Juventus memang setingkat di atas AS Monaco kalau soal ini. Kala sempat direpotkan oleh lini serang Monaco di awal pertandingan, Buffon Cs tidak terlihat panik. Mereka dengan tenang terus “menikmati” pertandingan dan terus tampil semakin baik. Berbeda dengan punggawa AS Monaco yang terlihat suka panik kala diserang atau saat dalam kondisi tertinggal.

Keunggulan pemain yang lebih berpengalaman memang menentukan jika berbicara faktor yang ini. Buffon Cs sudah biasa tampil dalam tekanan tinggi. Bandingkan dengan Mbappe yang masih terlalu muda dan terlihat memikul beban berat sepanjang pertandingan.

Kualitas kepemimpinan Buffon juga terlihat berbeda dengan Falcao di kubu AS Monaco. Buffon beberapa kali menunjukkan gesture memberi arahan agar terus dan semakin bersemangat kepada segenap pemain Juventus, kala diserang atau setelah unggul. Benar kata Jardim, mental memang membuat perbedaan dalam pertandingan dengan tensi tinggi seperti itu..

Leg kedua masih terbuka untuk segala kemungkinan. Tetapi bagi saya cukup mustahil bagi AS Monaco untuk membalikkan keadaan. Namun jika pertandingan nanti hanya berbicara tentang menambah jam terbang bagi para pemain muda sekaligus memperbaiki mental mereka, maka itu sudah sangat baik bagi AS Monaco.

Selamat La Vechia Signora, Forza Juve!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun