Komentar Gullit ini berkaitan dengan penampilan Belanda yang terlalu kaku dan tidak dinamis. Blind sangat sedikit dapat membuat Belanda menjadi tim yang dapat bermain secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan pemain yang dimiliki.
Lupakan sejenak Total Football ala Johan Cruff, karena penggemar Belanda akan sedih melihat penampilan mereka yang tanpa identitas sekarang. Belanda era Lois Van Gaal di Piala Dunia Brasil 2014 tampil mempesona dan berprestasi juga bukan karena Total Football tetapi karena counter attack hebat mereka.
Blind saat ini dinilai memaksakan untuk bermain ball possession meniru Spanyol tetapi gagal total. Membutuhkan jenderal di lapangan tengah untuk mendukung skemanya, Blind harus mendapati bahwa Wesley Sneijder sudah kehilangan ambisi untuk meraih prestasi dengan timnas dalam usia yang tidak muda lagi. Blind gagal menemukan bagaiman memperlakukan Belanda dengan kemampuan pemain saat ini.
Sesudah Blind dipecat, belum tahu siapa yang akan ditunjuk untuk melatih Belanda. Pelatih Belanda U-21, Fred Grim ditunjuk sebagai pelatih interim.
Louis Van Gaal (LVG) sebaiknya tidak usah dipakai lagi. LVG menurut saya sudah gagal untuk bisa bersaing dengan taktik-taktik dinamis dari pelatih muda yang semakin modern. Apalagi di tangan LVG, pemain masa depan Belanda seperti Depay dan Daley Blind gagal menunjukkan performa gemilang mereka.
Menurut Ruud Gullit, Ronald Koeman menjadi yang paling realistis jika KNVB masih ingin memburu tiket Piala Dunia 2018 yang tersisa 5 pertandingan.
"Koeman merupakan pelatih yang bisa beradaptasi. Dia sudah bekerja dengan Ajax, Feyenord, dan di luar negeri, serta pernah mengalami kemunduran. Dia satu-satunya yang bisa melihat bahwa Belanda melakukan hal yang salah dari perspektif luar. Itulah mengapa, saya pikir dia merupakan pelatih yang yang cocok untuk Oranje." ujar Gullit.
Namun pertanyaannya adalah apakah KNVB dapat membujuk Koeman angkat kaki dari Everton yang sekarang tampil trengginas di liga premier. Setelah ini, Belanda akan melawan Italia hari selasa nanti dalam pertandingan persahabatan. Baru di bulan Juni nanti, Belanda akan tampil di laga kualifikasi lagi. Kesempatan yang besar, jikalau ada perjanjian pra kontrak, sehingga sehabis musim Koeman dapat menukangi Belanda. Sebuah solusi yang saya rasa paling tepat.
Faktor kedua, adalah regenerasi yang berjalan lamban. Belum ada pemain muda Belanda yang membuat transisi pemain berkualitas terlihat manis seperti era lalu. Â Kita masih ingat transisi dari Ruud van Nistelrooy, Roy Makaay, hingga Robin van Persie. Hal inilah yang membuat Belanda dikenal selalu mampu melahirkan penyerang hebat.
Tetapi sekarang?. Belanda harus menunggu agak lama. Bas Dost (27 tahun) saja yang digadang-gadang bisa menjadi pengganti nama-nama di atas harus terlempar dari Bundesliga dan sekarang merumput di liga Portugal. Apalagi Memphis Depay, tidak berkembang di MU, Depay harus rela dibuang ke Liga 1 Perancis, padahal di pundaknya diharapkan lahir seorang penyerang sayap sehebat Arjen Robben.
Di lini tengah, Wesley Sneijder yang sudah berusia 33 tahun masih dipanggil oleh Blind. Bukan karena kualitas tetapi karena pengalaman. Hal ini disebabkan pemain-pemain tengah Belanda sehebat Sneijder belum dapat dimunculkan. Regenerasi Belanda seolah berjalan pelan.