14 Oktober 2015. Penonton yang memadati Stadion Amsterdam Arena terdiam dalam hening setelah pertandingan antara Belanda dan Ceko berakhir. Tidak dapat dipercaya, tim yang meraih posisi ketiga di Piala Dunia 2014 ini gagal lolos ke Piala Eropa 2016 setelah kalah memalukan dari Ceko 2-3.
“Semuanya harus realistis. Jika itu sudah dilakukan, semua orang akan sadar bahwa Belanda harus segera melakukan perubahan. Tapi semuanya sudah terjadi. Sekarang saatnya menatap masa depan," ujar pelatih Belanda, Danny Blind saat itu.
Namun janji perubahan dan masa depan itu tidak pernah terwujud seperti yang di harapkan oleh Blind. Malahan masa depan pelatih berusia 55 tahun itu akhirnya terhenti setelah resmi dipecat oleh Federasi Sepakbola Belanda [KNVB] pada minggu, 26 Maret 2017.
KNVB sudah tidak sabar lagi akan janji perubahan yang didengungkan oleh Blind apalagi setelah kembali kalah dari Bulgaria di kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup A.
 "Kami menghormati apa yang Blind berikan pada kami dan bagi tim selama masa ia menjabat pelatih. Tapi karena hasil olahraga yang mengecewakan, dan sekarang berlanjut dengan tipisnya peluang ke Piala Dunia 2018 di Rusia, kami dengan berat terpaksa mengucapkan selamat tinggal kepada Blind," ujar Direktur KNVB, Jean Paul Decossaux
Peluang Belanda memang sudah tipis untuk tampil ke Piala Dunia 2018. Dengan kekalahan tersebut Belanda harus turun ke urutan keempat dengan poin 7 disalip Bulgaria dengan nilai 9. Belanda kini sduah terpaut 6 poin dari pemuncak klasemen Perancis (13) dan 3 poin dari peringkat kedua, Swedia.
Kekalahan yang dinilai menjadi mimpi buruk oleh pemain senior Belanda, Arjen Robben. "Kami datang ke sini dengan tujuan ingin meraih hasil positif. Namun, ini menjadi mimpi buruk. Saya sampai kehabisan kata-kata," kata Robben seusai pertandingan.
Belanda di tangan Blind memang bagaikan mimpi buruk. Menggantikan Guus Hiddink pada Juli 2015, Blind dinilai gagal membawa Belanda menjadi kekuatan yang kembali ditakuti di Eropa. Memainkan 17 kali pertandingan, Belanda di bawah Blind hanya mengukir 7 kemenangan yang sama dengan jumlah kekalahan mereka.
Apa musababnya?. Ada dua hal yang patut dijadkani perhatian dari performa buruk timnas Belanda ini. Pertama, faktor kualitas pelatih. Sedari awal memang Blind diragukan kemampuannya untuk melatih timnas sebesar Belanda. Meskipun cukup lama bersama timnas sebagai asisten pelatih Louis Van Gaal dan Guus Hiddink namun Blind dinilai belum sebanding dan layak melatih timnas Belanda.
Saat menjadi pelatih performa Blind kurang menjanjikan. Saat menangani Ajax Amsterdam pada musim 2005-2006, Blind hanya mampu memberikan gelar Piala Belanda serta tiket ke Liga Champions 2006-2007 usai finis di posisi empat klasemen Eredivisie dan lolos dari babak playoff. Semakin terbukti ketika Belanda mengalami kekalahan 0-1 dari Islandia di laga debutnya.
Soal pengalaman melatih Blind juga disorot oleh legenda Belanda, Ruud Gullit. Merujuk hasil mengecewakan yang ditorehkan oleh Blind, Gullit ikut berkomentar. “Anda buta untuk apa yang terjadi di sekitar Anda jika Anda hanya melatih di Belanda," sindir Gullit.