Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyoal Go-Jek Menjadi Sponsor Utama Liga 1 Indonesia

18 Maret 2017   22:55 Diperbarui: 19 Maret 2017   18:00 2282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malahan, BTPN yang juga adalah “pemain” baru, rendah hati untuk tidak berkoar-koar akan langsung menjadi sponsor utama kompetisi. "Untuk kompetisi ke depan, kami masih pasif. Tetapi, untuk komunitas dan klub, akan kami kejar," ucap Luhur Budijarso, Chief Marketing BTPN Wow.

Respon dari berbagai sponsor yang terlihat ragu-ragu ini sebenarnya cukup wajar. Nilai komersial yang harus disediakan untuk menggerakan kompetisi ini mencakup wilayah besar yang bisa menjadi masalah nantinya jika tidak memadai. Semakin besar nilai yang ada, maka kesejahteraan pemain akan terjaga dan dana yang akan didapatkan oleh klub akan semakin besar juga untuk menunjang operasional mereka.

Untuk Liga 1 Indonesia, PT LIB sebagai operator merencanakan akan memberikan subsidi kepada masing-masing klub sebesar 7.5 Miliar. "Nominalnya segitu (Rp 7,5 miliar). Tapi diharapkan nanti bisa dinaikkan," ujar Ketua Umum PSSI Edy Rahmyadi dalam pertemuan yang sama. Nilai ini juga akan bertambah jikalau ada nilai lebih besar yang disepakati nanti selain bonus prestasi di akhir kompetisi nanti.

Jikalau diakumulasikan maka jumlah yang besar harus disediakan oleh siapapun yang mau menjadi sponsor utama Liga 1 nanti. Bagaimana dengan Go-jek?.

Meskipun “pemain” baru dalam partisipasi sebuah kompetisi sepak bola, tetapi dari sisi kekuatan finansial, Go-Jek tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada Agustus 2016, perusahaan peranti lunak transportasi online Go-Jek mendapat suntikan pendanaan baru yang nilainya fantastis. Investor dari Amerika Serikat, KKR & Co. dan Warbug Pincus  berinvestasi sebesar US$550 juta atau Rp7,2 triliun.

Sebagai informasi, Go-jek yang didirikan oleh Nadiem Makarim, sebelumnya telah meraih pendanaan dari sejumlah investor termasuk Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures dan Formation Group.

Investasi besar ini membuat valuasi Go-jek meningkat tajam. Bahkan, masuknya modal besar ini membuat Go-jek lebih bernilai dari perusahaan tranpsortasi besar yang sudah ada di Indonesia, termasuk Garuda Indonesia sekalipun. Garuda Indonesia yang dihargai di bursa saham 12,3 Triliun rupiah masih di bawah Go-jek yang mencapai $1,3 miliar, atau setara Rp17 triliun setelah investasi beberapa perusahan tersebut.

Artinya, Go-jek secara finansial sudah mempunyai kekuatan besar untuk mendanai kompetisi Liga 1. Namun pertanyaan berikutnya, apa nilai strategis yang dikejar oleh Go-jek sebagai sponsr utama kompetisi ini. Ada beberapa hal yang dapat dikedepankan untuk menjadi alasan.

Pertama, penguatan merek atau branding Go-jek di seluruh Indonesia. Go-jek memahami bahwa walaupun investasi mereka besar namun Go-jek belum ada di seluruh Indonesia. Daya jangkau sepak bola sebagai olahraga setiap segmen masyarakat dan merata di seluruh Indonesia akan membuat Go-jek ikut berdampak positif dalam hal promosi merek sebelum Go-jek beroperasi di daerah-daerah lain yang belum dijangkau.

Kedua, Go-jek ingin membuat namanya bersanding dengan nama-nama perusahaan besar yang dapat menjadi sponsor sepakbola. Dengan menjadi sponsor klub sepak bola, Go-jek dapat menunjukkan mempunyai daya saing yang kuat. Sebuah image yang baik, ketika masyarakat bertanya-tanya sekuat apa kekuatan ekonomi Go-jek.

Namun dari itu semua ada hal yang harus jeli diperhatikan oleh pihak PSSI dan operator jika hendak menunjuk Go-jek sebagai sponsor utama. Persoalan-persoalan yang timbul dikarenakan regulasi terkait moda transportasi online dan transportasi konservatif harus juga menjadi bahan pertimbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun