Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tradisi Ulang Tahun Keluarga, Mama dan Ajinomoto

8 Maret 2017   16:51 Diperbarui: 9 Maret 2017   02:00 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses Produksi Ajinomoto/ Ajimomoto.co.id
Proses Produksi Ajinomoto/ Ajimomoto.co.id
Dari tebu pilihan, diambil bahan baku berupa tetes tebu, selanjutnya bakteri fermentasi dimasukkan ke dalam tetes tebu pilihan tersebut. Lalu bakteri akan  merubah zat gula menjadi asam glutamat. Asam glutamat tersebut akan menjadi  kristal monosodium glutamate yang akan dikeringkan dan akhirnya menjadi Ajinomoto. Benar-benar alami.

Lalu sebenarnya papa juga sebenarnya tak perlu kuatir, karena Ajinomoto mempunyai standar kualitas internasional karena sudah memiliki beberapa sertifikat mutu yang diakui dunia (HACCP, ISO 9000 dll), sebuah standar yang sekali lagi menegaskan kualitas Ajinomoto yang sudah diproduksi lebih dari 100 tahun, sejak tahun 1909.

Cerita soal papa, ada hal yang perlu diceritakan apalagi kalau mengenai makanan. Papa suka sekali dengan sup makaroni ayam dan juga tumis kangkung buatan mama. Jika benar-benar ingin mama memasaknya, papa akan mulai “merayu” mama dengan cara yang khusus .

Mama…ayam di belakang rumah su (sudah) terlalu banyak, kita potong satu ko?”biasa trik papa untuk membujuk mama untuk memasak sup ayam kesukaannya. “Awiii…mulaii..” jawab mama yang mengerti maksud papa.

Akhirnya mama luluh juga, dan seperti biasa jika Ajinomoto tidak ditemukan di dapur, maka mama akan berteriak. “Arnold…lu buat apa, ambil uang di tas..dan bla..bla..”. Saya pun tentu turut saja perintah “Ratu Belanda”, walaupun sebenarnya saya ikut senang karena itu pertanda mama akan masak makanan yang lezat lagi hari ini.

Soal tumis kangkung ini, mama yang terbaik. Apalagi jika tumis kangkung mama itu dia tambahkan tauco di dalamnya. Keharumannya beda dan rasanya spesial. Kangkung tumis itu diakui mama semakin gurih karena dibumbui oleh Ajinomoto.

Sekarang, anak- anak yang sudah berkeluarga dan tinggal terpisah setiap hari minggu akan berkunjung ke rumah   dan memohon-mohon kepada mama untuk menyiapkan tumis kangkung. Tumis kangkung khas mama. “Mama tolong masak ….besok katong (kami) mau ke rumah” kata seorang kakak melalui telepon.

Sebenarnya, kasihan juga mama. Dalam masa tuanya (Mama sekarang sudah berusia 70 tahun), seharusnya mama lebih banyak duduk dan menikmati makanan yang dibawa oleh anak-anaknya ke rumah, jika ada acara spesial. Memasak itu, apalagi untuk orang banyak cukup menguras tenaga.

Namun, bisa juga ini salahnya mama. Mengapa mama bisa membuat kami susah melupakan dan selalu merindukan masakan mama, yang terkadang membuat istri dari kakak laki-laki kami terlihat iri sehingga terus memohon nasihat mama soal memasak. “Pakai Ajinomoto…” jawab mama singkat sambil tersenyum setiap kali mereka bertanya.

Soal capek memasak, mama tidak pernah mengeluh. Mama sepertinya merindukan saat-saat di meja makan seperti dulu. “Kapan lagi mama bisa membuat anak-anak bisa lebih lama mengunjungi mama dan papa..jikalau tidak dengan menyiapkan makanan yang lezat di meja makan?” cerita mama jujur.

Mama juga sering berkilah dengan mengatakan bahwa memasak itu sekarang sudah semakin mudah. Ajinomoto sudah menyiapkan berbagai produk yang membuat dia tidak repot lagi menyiapkan bumbu ketika memasak. Jika membuat sup maka ada Masako. Membuat gorengan, sudah ada Sajiku yang terbuat dari tepung dan rempah pilihan. Termasuk saus tiram Saori yang menjadi andalan mama jika membuat ayam saos tiram. Untuk salad buah dan sayur juga ada Mayumi, mayoinnaise yang kaya rasa. Lengkap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun