Seorang bertipe Climber selalu menjaga dirinya tetap hidup dalam standar disiplin yang tinggi. Malam itu Gonzales seperti membuat bek-bek berusia muda dengan fisik tak kalah besar kerepotan menjaga pergerakannya. Gonzales masih terlihat prima. Saya selalu jaga pola makan, tiga hari makan berat sekali. Setiap hari saya makan nutrisi dan roti gandum untuk menjaga stamina dan fisik tetap prima. Makan bakso saya tak pernah. Setiap hari saya selalu jaga kondisi dengan latihan fisik ringan, itu wajib”jelas Gonzales mengenai disiplin yang dia lakukan untuk tetap prima.
Gonzales seharusnya menjadi contoh bagi pesepakbola-pesepakbola muda kita. Gonzales tidak pernah puas akan pencapaian yang dicapai dan tidak gelap mata ketika hidup bergelimang harta dalam keterkenalan. Banyak pesepakbola muda yang menurunkan standar disiplin mereka yang berakibat dari kualitas permainan yang menurun.
Malam itu kedua tim dipenuhi oleh pemain-pemain yang masa depannya masih panjang. Mereka beruntung bahwa malam itu mereka menjadi saksi dari “keajaiban” yang dibuat dari pria yang anti zona nyaman bernama Christian “El Loco” Gonzales.
Catatan 5 gol atau Quin-trick, membuat Gonzales memuncaki top skor turnamen sementara dengan 8 gol. Unggul dua gol dari Marcel Sacramento. Dari puncak top skor tersebut, El Loco seperti ingin menyampaikan bahwa dalam zona nyaman tak ada kenyamanan, tak ada keajaiban selain mereka yang berani keluar dari kenyamanan untuk terus berjuang hingga akhir pertandingan.
Salut El Loco !
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H