Ada tambahan?Kita harus hati-hati, apakah ada decoy attack?. Bahwa ada kemungkinan bahwa di luar peristiwa ini ada kelompok lain yang lebih besar yang sedang menjalankan rencana untuk serangan yang lebih besar.
Bagaimana penyebaran ini terjadi walaupan pemimpin mereka sudah dipenjara? Penyebaran ideologi dilakukan secara masif melalui sosial media atau WA tentu dengan nama palsu. Mereka diterima dengan sangat baik oleh orang-orang yang bersimpati kepada gerakan radikal seperti ini.
Mengapa mereka yang sudah dipenjara dapat kembali lagi? Parapelaku tindakteroris ketika keluar dari penjara mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan masyarakat sehingga mereka akan memilih untuk bergabung kembali dengan kelompok yang memberikan perlindungan. Selain itu, jumlah aparat dan dana kita masih kurang untuk  melakukanpengawasantermasuk aktivitas mereka.
Di tengah wawancara, Kapolri Tito mengiyakan bahwa pelaku yang berinisial YC ini memang berafiliasi dengan JAD. Pelaku bahkan pernah ditangkap tahun 2010 dalam sebuah pelatihan yang dibuat oleh JAD di aceh. JAD sendiri adalah pendukung utama ISIS.
Menurut Kapolri, dari teriakan pelaku, maka dapat disimpulkan sementara bahwa motif pelaku adalah pembebasan teman-temannya yang ditangkap oleh Densus dan belum ditemukan ada hubungannya dengan kedatangan Raja Salman.
Doaku, Semoga Indonesia tercintaku bebas dari teroris.
*Wawancara dilakukan oleh Stasiun TV Metro TV
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H