Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Sensor Atlet Renang, Masalah Eksploitasi Tubuh atau Apa?

19 September 2016   21:22 Diperbarui: 20 September 2016   08:31 2070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sensor, Pakaian terlalu minim, atau eksploitasi tubuh (Sbr gbr : Lip 6)

Cara Meliput & Cara Pandang yang Berbeda-beda

Dua kasus ini memperlihatkan bahwa ada masalah yang terjadi. Entah itu masalah di cara pandang kita atau hal yang paling sederhana, cara meliput ajang olahraga dengan kostum yang minim.

Jika kita mulai dari yang lebih sederhana, maka yang perlu diatur adalah “seni” meliput itu sendiri. Mulai dari cara mengambil gambar sampai pada produk tampilan akhir yang ditampilkan. Apakah bisa diatur agar perlombaan diambil dari jarak yang cukup jauh dan lebar, sehingga potensi untuk terlihatnya bagian-bagian tubuh yang “dilarang” itu tidak terlihat.

Tetapi ini tentu tidak akan menyelesaikan masalah jikalau cara pandang kita juga tidak berubah. Padahal ini yang paling sulit. Bagaimana kita bisa memastikan bahwa dengan pengambilan gambar tersebut bisa mencegah orang tidak akan timbul gairahnya. 

“Persoalannya bukan di pakaian renangnya tetapi di pikiran orang yang menontonnya,” kata salah satu Netizen yang mengecam tindakan sensor tersebut.

Saya secara pribadi, menganggapnya agak berlebihan. Setiap pihak berharap agar PON menjadi ajang pembuktian dari kerja keras para atlit dalam persiapan mereka. Kita juga berharap melalui ajang ini akan lahir atlet-atlet berprestasi. Seharusnya hal-hal non teknis semacam ini harus diminimalisir sehingga tujuan itu dapat tercapai. 

Jangan sampai dan tidaklah lucu jika sang atlet lebih kuatir cara berpakaiannya daripada berusaha mencatat prestasi yang maksimal di ajang yang dia ikuti kan?

Salam

Sumber berita : 

  1. Media TV diharapkan memahami UU Penyiaran
  2. Accidental Censorship of Olympic Divers 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun