Om Nadus salah satu murid terbaik kami untuk bagian finishing kayu. Tangannya yang tidak sempurna menyatu dengan kertas amplas mengalun dengan keras di atas kayu Jati. Lambat laun membuat Serat kayu Jati mulai muncul dan memperlihatkan keindahan kayu yang sebenarnya. Tidak pernah satu kalipun perintah di job sheet kami dilewatkan om Nadus. Dia rajin dan taat. Salah satu kualitas berharga bagi calon pekerja di dunia permebelan yang semakin jarang kami temukan di tempat ini.
“Maaf, terlambat, Pak…masih antar anak ke Puskesmas,” maaf Om Nadus suatu ketika. “Lho..kenapa tidak ijin sekalian, Om?” balas saya. “Saya tidak mau ketinggalan ilmu baru, Pak. Bagi saya satu hari harus satu ilmu baru,” jawab om Nadus dengan senyuman manisnya. Hmm…
Om Nadus, Om Minggus dan Tobi mengajarkan saya dan teman-teman di bengkel hal yang sangat besar dan berharga . Ketika kami merasa terbeban untuk menjadi inspirator bagi mereka, mereka malahan menjadi inspirasi bagi kami setiap hari. Kami merasa bahwa sebagai pelatih dan pengajar kamilah yang paling merasa telah berkorban telah memberikan ilmu dan bahkan “hati” kami untuk mereka tetapi pada kenyataannya sebaliknya. Hati mereka yang melahirkan semangat dan kegigihan mereka terus belajar dan belajar untuk kebahagiaan orang lain membuat merekalah yang mengisi kekosongan hati kami selama ini. Merekalah yang perlu dihormati karena pengorbanan yang mereka tunjukkan.
Sudah hari terakhir waktu itu. Kami berfoto bersama. Sebagai instruktur berusia muda dengan latar belakang teknik sipil seringkali saya merasa 'terjebak' berada di tempat ini dan sering bersungut-sungut dengan hal yang saya kerjakan. Saya sering merasa harus berada di tempat yang lebih baik dari ini. Tetapi untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Saya merasa sangat sangat-sangat bersyukur bekerja sebagai seorang instruktur dan itu terjadi karena mereka. Orang-orang yang secara fisik terbatas tetapi yang telah melakukan sesuatu yang luar biasa di dalam hidup mereka.
Sangat Berkesan.
Salam
Sumber gambar: Dok pribadi Arnold
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H