Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mario Teguh, Mario Bros dan Jamur Hijau

13 September 2016   11:18 Diperbarui: 13 September 2016   13:46 2280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir tahun 1983, Nintendo menerbitkan game konsol bernama Mario Bros. Permainan yang dibuat oleh Shigeru Miyamoto ini sangat digemari di seluruh dunia. Terus dikembangkan dan berganti nama menjadi Super Mario Bros, permainan ini telah menembus angka 40 juta salinan hingga saat ini.

Permainan ini berpusat pada tokoh Mario. Seorang lelaki berkumis dengan tampang bersahabat yang menggunakan baju bernada mayor merah. Jika bermain dengan pilihan ganda atau dua orang, maka Mario akan dibantu oleh Luigi adiknya, yang berbaju hijau.

Pada versi awalnya, Mario yang adalah seorang tukang ledeng bertugas membasmi kura-kura dengan menendang dan menjungkirkan mereka. Lalu, dalam perkembangannya di edisi Super Mario Bros, Mario berkelana di Kerajaan bernama Kerajaan Jamur dan bermisi menyelamatkan Putri Tooldstol di akhir.

Di Kerajaan Jamur ini, cara Mario membasmi musuh-musuhnya terlihat lebih aktraktif lagi yaitu dengan menginjak sambil melompat. Tindakan Atraktif nan “Kreatif” ini mungkin dikarenakan karena penciptanya merasa Mario sudah naik tingkat dari tukang ledeng biasa menjadi tukang ledeng berpengalaman dengan misi lebih besar.

Melihat cara menaklukan khas Mario Bros, saya jadi teringat dari “kasus” dan cara Sang Motivator kita, Mario Teguh. Dalam kasus pengakuan Ario Kiswinar yang mengaku sebagai anaknya, Mario memberikan penolakannya dengan cara yang khas pula.

Mulai dengan melakukan konfirmasi Ekslusif melalui Televisi (Kompas TV) atau wawancara singkat dengan berbagai Infotaiment. Pihak Ario tidak tinggal diam, sebelumnya Ario bahkan membawa bukti Akta Keluarga dan diperlihatkan juga melalui media Televisi (Acara Hitam Putih).

Cara Mario membela diri terkesan “melompat ala Mario Bros”. Ketika Ario mengatakan bahwa dia ditinggalkan sang Ayah tercinta, Mario membalas dengan mengatakan bahwa Ario dan sang Ibu, Aryani mengaku bahwa Mario bukan Ayah kandungnya. Ada perselingkuhan besar dan menyakitkan disana. Terlihat Mario Teguh bukan saja melompat tapi balas menginjak, laksana Super Mario Maros.

Ketika Mario dikatakan tidak pernah membantu Keluarga yang ditinggalkan, Mario mengatakan bahwa segala pemberiannya tidak pernah diterima dengan baik oleh Ario dan sang ibu. “Permainan yang saya beri dibuang, saya tidak tahu kenapa,” ujar Mario Teguh dalam wawancaranya dengan Kompas TV.

Level “permainan Mario “ sekarang beranjak naik ke Level yang lebih sulit. Lawannya semakin berganda karena sanak saudaranya juga ikut membela Ario. “Semua keluarga  tahu bahwa Ario itu adalah anaknya mas Sis. Mereka tinggal bersama, dan kelahiran Ario waktu itu sangat ditunggu-tunggu oleh kami terutama oleh Mas Sis sendiri, karena setelah menikah mereka tidak langsung memiliki anak,” kata Permata Kumara Teguh adik perempuan Mario yang biasa disapa Kumkum seperti dikutip dari berbagai media.

Melihat perkembangan kasus ini, mungkin saja Level yang harus dilalui oleh Mario Teguh akan lebih banyak dari Level yang harus dilalui oleh Mario Bros yang hanya menempuh 8 tingkatan. Selain karena “musuh” semakin bertambah, Level ini semakin menjadi sub-sub bagian karena mulai merambat ke dalam kehidupan pribadi orang yang tidak langsung terkait dalam kejadian internal perceraian Mario dan Aryani dan ditinggalkannya Ario.

Jika kita perhatikan berita di berbagai media, Linna Teguh, istri Mario sekarang ikut “diserang” dengan dikatakan telah menikah dengan Mario walaupun masih tunangan dengan pria lain. Walaupun belum bisa dibuktikan kebenarannya tetapi tentu Mario akan bertambah pusing menghadapi level yang kelihatan sama sulit atau bahkan lebih sulit ini.

Dalam game Mario Bros, Mario Bros akan mendapat tambahan tenaga ketika mendapatkan Jamur Merah. Bagi Mario Teguh, Jamur Merah itu seperti berbentuk kata-kata motivasinya sendiri. Sering ketika menghadapi kesulitan, Mario mengatakan bahwa semakin sulitnya kesulitan akan membuat kita akan menjadi lebih kuat. Tetapi entah apa kalimat itu berguna bagi dirinya sendiri sampai saat ini atau tidak. Tidak ada yang tahu. Tetapi yang pasti Jamur Merah akan membuat lompatan dan injakkan Mario Bros akan semakin keras dan kuat. Entahlah dengan Mario Teguh.

Hal yang paling  penting yang bisa dipelajari dari permainan Mario Bros adalah kesempatan untuk tetap hidup. Mario Bros diberikan kesempatan untuk mencoba lagi dan lagi dalam 3 kali kesempatan. Hanya tersedia 3 kesempatan tersebut membuat gamers akan semakin berhati-hati dan mau belajar dari kesalahan sebelumnya agar paling tidak jangan jatuh ke kesalahan berikutnya.

Entahlah siapa yang paling harus belajar dari kesalahan di kasus ini. Tentu setiap orang mempunyai keharusan untuk belajar dari setiap kesalahan yang dibuat. Beruntung, ini bukan game karena kesalahan-kesalahan kita mungkin tidak langsung dihukum dengan terhentinya partisipasi kita di “dunia”.  Malahan kita terkadang mempunyai kesempatan untuk menutup kesalahan tersebut dengan rapinya yang penting Kita masih dapat terus melanjutkan permainan. Begitu gambaran umum pikiran kita sebagai manusia.

Di permainan ini kita terkadang akan semakin terlena karena adanya fitur “Jamur Hijau”.  3 kesempatan tetap hidup itu akan bertambah ketika Mario Bros memperoleh jamur berwarna hijau. Satu jamur berwarna hijau bernilai satu tambahan “nyawa”.

Jamur hijau berdiri bagai dua sisi mata uang, ini bisa menolong bisa juga menjebak. Maksud menolong adalah ketika ada tambahan jamur hijau sewaktu “nyawa” kita tinggal tertinggal satu atau kritis maka kehadiran jaamur hijau membuat partisipasi Mario Bros untuk tetap hidup akan terus terpelihara. Namun, di posisi tersebut satu kesalahan akan menjadi sangat berbekas bagi kita.   

Di sisi lain jikalau kita masih nyaman dengan posisi 3 “nyawa” atau masih penuh, maka tambahan jamur hijau membuat kita bisa terlena. Kesalahan-kesalahan kita pada kondisi “nyawa” masih banyak membuat kita tidak terlalu menyesali kesalahan-kesalahan kita terlebih dahulu.

Kita baru menjadi sangat kuatir ketika kita menyadari bahwa jamur hijau tidak kita temui dan nyawa tinggal tersisa satu. Kita akan semakin berhati-hati tetapi sudah terlambat. Entah Mario Teguh maupun Ario berada di posisi yang mana. Ada yang menantikan Jamur hijau ketika  “nyawa” tertinggal satu dan mungkin ada pula yang merasa masih “nyaman”.

Posisi tersebut berdampak pada cara dan perilaku kita memainkan “permainan” tersebut. Apakah kita menjadi panik atau menjadi tetap nyaman. Tetapi kedua-duanya tetap akan berujung kepada “Game Over” jikalau kesempatan tidak tersedia lagi.

Narasi kasus ini bisa jadi sekarang menjadi tahap akhir "permainan" bagi Mario Teguh dan Ario. Jika Mario Bros berharap dapat menyelamatkan Putri Toadstool di Kerajaan Jamur pada akhirnya, maka apakah hal yang sama dapat dilakukan Ario untuk menolong harga diri ibunya Ariyani atau Mario Teguh yang terus meloncat bersama ibu Linna.

Jikalau harus ada jamur hijau yang ditemukan, siapa yang akan menemukannya Mario atau Ario ? Semua ini harus kita tunggu ketika drama ini terus berjalan dan entah kapan akan berakhir. Jamur hijau atau Game Over, entah untuk siapa dan siapa.

Salam

Sumber Tulisan : Super Mario Bros, Wiki

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun