Setelah kehilangan Paul Pogba, Juventus bergerak cepat dengan membeli pemain berlabel kelas bintang seperti Gonzalo Higuain, Daniel Alves, Miralem Pjanic dan Mehdi Benatia.
Menjadi menarik melihat skuad bintang Juventus ini berlaga di Liga Champions, Kompetisi yang lama tidak dijuarai klub berjuluk, La Vechia Signora . Juventus terakhir menjuarai kompetisi ini di tahun 1996 setelah mengalahkan juara Belanda, Ajax Amsterdam.
Ambisi yang begitu besar untuk kembali menjuarai Liga Champions dengan mendatangkan pemain bintang tersebut menuai respon dari pelatih legenda Manchester United, Sir Alex Ferguson. Ferguson mengatakan bahwa Juventus bisa menjuarai Liga Champions musim ini. “Saya merasa Juventus bisa memenangkan segalanya musim ini,” kata Ferguson seperti dikutip dari berbagai sumber.
Emil Mulyadi Audero termasuk di dalam daftar untuk Fase Liga Champions 2016/2017
Kemarin, 23 pemain resmi didaftarkan Juventus untuk tampil di Liga Champions 2016/2017. Semua pemain bintang yang baru direkrut dimasukkan ke dalam daftar pendek tersebut. Sayang, bek kanan Juventus yang pernah dioperasi Jantung, Stephen Liechsteiner tidak dimasukkan ke dalam daftar tersebut.
Menariknya, pemain keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi masuk diantara ke-23 pemain tersebut. Mulyadi bukan saja keturunan Indonesia tetapi juga kelahiran indonesia.
Memiliki bakat Sepakbola sejak umur 5,5 tahun, Mulyadi bermain di klub kecil Cumiana dan lalu berpindah ke Juventus Youth di tahun 2008 ketika usianya belum genap 11 tahun. Baru di tahun 2012 Mulyadi yang dikatakan berbakat tersebut, diseleksi untuk masuk ke Juventus U-17.
Seiring kepindahannya ke Juventus U-17 berturut –turut karirnya di Timnas Italia terus berkembang. Mulyadi menjadi langganan untuk dipanggil Italia U-15 hingga U-20 di kurun waktu 2012 sampai dengan 2016.
Ingin Memperkuat Timnas Italia Tetapi Tetap Mencintai Indonesia
Dengan karir yang terus menanjak, Mulyadi pernah ditanya tentang kemungkinan membela Timnas Indonesia. “Saya rasa saya hanya akan memperkuat timnas Italia,” kata Mulyadi jujur seperti yang dikutip dariIndonesia Talent.
Walaupun begitu, Mulyadi tetap mencintai Indonesia. Mulyadi beberapa kali mengunjungi Indonesia dan mengatakan bahwa dia sangat mengagumi keindahan alam Indonesia. Dalam satu kunjungannya ke Mataram, Mulyadi selain mengunjungi saudara-saudaranya juga mengunjungi destinasi Wisata di Mataram.
“Time to Back. TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA LAGI,” sambung Mulyadi. Mulyadi tidak melupakan bahwa darah yang mengalir dalam tubuhnya sebagian adalah darah Indonesia
Peluang Kecil Tetapi Pengalaman Semakin Banyak
Mulyadi mungkin tidak dapat berharap banyak untuk tampil sebagai penjaga gawang utama Juventus. Bukan saja di Liga Champions bahkan di Seri A akan terasa sulit bagi Mulyadi. Kualitas Neto sebagai penjaga gawang kedua saja masih belum cukup menggantikan il capitano Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang Juventus.
Tentu itu semua tetap membutuhkan kesabaran dan kerja keras. Jika Mulyadi konsisten melakukan itu semua maka bukanlah sebuah mimpi seorang Kiper kelahiran Indonesia akan mengangkat trofi Liga Champions suatu saat nanti. Pertama dalam Sejarah.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H