Walaupun begitu, Mulyadi tetap mencintai Indonesia. Mulyadi beberapa kali mengunjungi Indonesia dan mengatakan bahwa dia sangat mengagumi keindahan alam Indonesia. Dalam satu kunjungannya ke Mataram, Mulyadi selain mengunjungi saudara-saudaranya juga mengunjungi destinasi Wisata di Mataram.
“Time to Back. TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA LAGI,” sambung Mulyadi. Mulyadi tidak melupakan bahwa darah yang mengalir dalam tubuhnya sebagian adalah darah Indonesia
Peluang Kecil Tetapi Pengalaman Semakin Banyak
Mulyadi mungkin tidak dapat berharap banyak untuk tampil sebagai penjaga gawang utama Juventus. Bukan saja di Liga Champions bahkan di Seri A akan terasa sulit bagi Mulyadi. Kualitas Neto sebagai penjaga gawang kedua saja masih belum cukup menggantikan il capitano Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang Juventus.
Tentu itu semua tetap membutuhkan kesabaran dan kerja keras. Jika Mulyadi konsisten melakukan itu semua maka bukanlah sebuah mimpi seorang Kiper kelahiran Indonesia akan mengangkat trofi Liga Champions suatu saat nanti. Pertama dalam Sejarah.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H