Ah, gugup juga di pengalaman pertama ini. Menggunakan Gojek saya bergerak ke Galeri Indonesia Kaya. Alamat lengkapnya, Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, West Mall, Lt. 8 Jl. MH. Thamrin No. 1, Jakarta.
Dengan modal bertanya ke Sekuriti, saya telah sampai ke Lt.8, tempat dimana Galeri Indonesia Kaya berada. Konsep Galeri ini luar biasa, Galeri Indonesia Kaya ini benar-benar mengagungkan kearifan lokal yang membuat kita ketika masuk ke Galeri ini akan merasa bahwa Indonesia itu memang kaya.
“Dari mana pak?” tanya petugas di bagian registrasi. “Kompasiana” jawab saya cepat. Saya lalu diarahkan ke dalam ruang dimana Konfrensi Pers akan dilaksanakan.
Galeri masih belum terisi penuh. Saya lalu bergegas mencari tempat yang tepat untuk dapat meliput kegiatan. Belum lama duduk, seorang wanita datang menyapa, “Dari media ya pak, Sudah dapat kertas informasi dan Vouchernya pak?. Saya terbengong lalu spontan menjawab “Dari Kompasiana juga dapat ?”. “Iya” jawab wanita . Lalu saya segera diberikan kertas dan Voucher tersebut. Nah kertasnya berisi informasi tentang acara ini dan Vouchernya adalah Voucher untuk mendapatkan souvenir sehabis acara. Asyikk..
Ternyata kata "Kompasiana" menjadi kata kunci dari perkenalan saya dengan Kompasianer lain. “Mas juga dari Kompasiana ya?” tanya seorang wanita ramah menyapa. “Iya”, saya Arnold dari Kupang sambil mengulurkan tangan. Akhirnya ada juga dua Kompasianer yang temui, Mba Arum yang menyapa dan Ibu Ina Tanaya. “Kita berlima kok, ada Detha dan Tauhid disana” jelas dan tunjuk Mba Arum kepada dua orang Kompasianer laki yang duduk terpisah.
Wah, menjadi Buzzer itu ya ternyata asyik juga, bisa bertemu dengan artis yang cuma kita lihat dari Televisi.
“Jangan langsung pulang ya, karena Kompasianer akan dijamu makan oleh pihak BCA” begitu info dari Ibu Ina di tengah acara. Wah selain ketemu artis, Buzzer juga akan mendapat makanan gratis. Haha.
Saya langsung bertambah bersemangat meliput. Bahkan setelah selesai acara siaran pers tersebut saya masih menyempatkan untuk mewawancarai beberapa narasumber. “Apa kualitas yang bapak mimpikan dari Festival Jazz yang sudah berumur 8 tahun ini?” tanya saya kepada Sigit Pramono di tengah kerubutan Wartawan. Asal tahu saja, saya harus berantrian dengan Wartawan-wartawan media seperti Jawa Pos yang juga diundang di acara tersebut untuk bertanya ke Sigit, penggagas acara ini. Kompasianer itu memang bukan wartawan tapi separuh nafasnya itu juga wartawan kok, Haha.
Walaupun sudah ditunggu oleh Ibu Ina dan teman-teman Kompasianer yang lain untuk makan siang, saya masih ber Selfie ria dengan beberapa artis. Saya jujur tidak akan melewatkan momen sekali setahun dan juga mungkin satu-satunya kesempatan seumur hidup ini. Lagian akan menjadi oleh-oleh sepulang Kupang nanti. Haha.