Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari Keputusan Thor dan Messi di Dunia yang Gelap

27 Juni 2016   15:09 Diperbarui: 27 Juni 2016   17:23 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru beberapa saat yang lalu di sela-sela istirahat siang, Saya menikmati bagian terakhir film Thor dengan titel “Thor : The Dark World” . Ada yang menarik ketika plot film produksi 2013 itu menunjukkan  bagian dimana dialog pamungkas antara Thor dengan sang ayah, Raja Odin.

Thor yang diminta  untuk menjadi raja setelah berhasil menyelamatkan dunia dari ancaman Malekith malahan memilih untuk tidak menjadi raja. Thor memilih kembali menjalani kehidupan seperti biasa dibandingkan menjadi seorang raja.

Thor menanggapi tawaran sang ayah dengan mengatakan, “I would rather be a good man than a great king”. Terjemahan bahasa Indonesianya kira-kira sebagai berikut, “Saya lebih memilih menjadi orang yang baik daripada menjadi raja yang agung”.  Sebuah keputusan yang diapresiasi tinggi sang ayah yang sekaligus menunjukkan karakter asli dari Thor.

Thor :
Thor :
Keputusan ini dianggap luar biasa oleh King Odin, karena di dalam dunia gelap yang menjunjung tinggi kekuasaan,kekayaan  dan ambisi, Thor memilih meninggalkan semua itu.

Bukan kebetulan yang biasa karena keputusan yang hampir sama juga dibuat seorang Lionel Messi. Pecinta sepakbola dunia terkejut karena  seusai pertandingan final Copa America 2016, Messi memilih untuk pensiun dari tim nasional Argentina.

Messi yang tampil klimis seperti Thor memang gagal melakukan tendangan penalti di babak adu penalti sekaligus mengambil bagian dari kekalahan Argentina. Tetapi tidak ada satupun publik Argentina berharap dia secepat ini pensiun.

Messi yang klimis seperti Thor, memutuskan untuk pensiun dari timnas (sbr gbr : SI)
Messi yang klimis seperti Thor, memutuskan untuk pensiun dari timnas (sbr gbr : SI)
Di usia yang masih 29 tahun, peraih 4 kali pemain terbaik di dunia ini masih terus melahirkan rekor bagi negaranya. Di level timnas, Messi sudah melampaui rekor Gabriel Batistuta sebagai pencetak gol terbanyak bagi timnas.

Dari 112 pertandingan, Messi mencetak 55 gol lebih 1 gol dari kepunyaan Batistuta yang sudah lama pensiun. Keran gol yang jelas akan semakin bertambah jika Messi mengurungkan diri untuk pensiun.

Apa alasan Messi ?. Tersirat maupun tersurat Messi menganggap dirinya sebagai penyebab kegagalan timnasnya untuk meraih kegagalan. Hal ini berarti bahwa keputusan Messi untuk berhenti dari tim nasional bukan berarti bahwa level Messi  tidak mampu bermain di level tertinggi lagi, tetapi keputusan ini diyakini Messi akan membuka jalan untuk Argentina meraih prestasi. Dan itu dapat terjadi tanpa dirinya.

Saya sendiri berharap Messi merubah keputusannya. Copa America bahkan World Cup akan terasa hambar tanpa kehadiran seorang Messi. Publik sepakbola masih berharap seorang Messi dapat membawa pulang gelar bagi negaranya sekaligus mahkota bagi dirinya.Oleh karena itu,  Saya  berharap bahwa keputusan ini hanyalah keputusan dari sisi emosional Messi saja, sehingga harapan Messi untuk  merubah keputusannya tetap terbuka lebar.

Beberapa hari ini Messi memang terlihat kurang stabil. Di tengah harapan “dunia” untuk menobatkannya sebagai seorang raja yang agung dengan mahkota Copa America 2016, Messi terlibat pertikaian verbal dengan petinggi sepakbola Argentina. Messi marah karena jadwal penerbangan mereka harus terlambat beberapa saat. Messi memang dibebani ekspetasi yang selalu tinggi. Ekspetasi ini memang tak lepas dari tuntutan dunia ini, dunia yang menghargai prestasi dan piala dan seringkali lupa akan sisi humanity . Kasihan Messi.

Tetapi sebelum final berlangsung, Messi sudah meminta maaf. Messi mengisyaratkan bahwa itu dilakukan karena tekanan yang besar sebelum final. Messi menyadari kesalahannya. Messi juga masih manusia.

Harapan tetaplah harapan. Tetapi keputusan tetap di tangan pemain yang sudah memiliki 113 caps bersama timnas Argentina. Namun jikalau Messi memang tetap memutuskan pensiun dari timnas, anggap saja Messi ingin mengatakan seperti yang  dikatakan Thor, “I would rather be a good man than a great king”.

Respect Messi…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun