Gonzalo Higuain (Napoli/Italia) dan Lionel Messi (Barcelona/Spanyol)/Copa America
Di babak fase grup, Gonzalo Higuain seperti tidak “bernyawa’. Status sebagai Capocannonieri dengan mencetak 36 gol di Seri A tidak terlihat dari pesta 10 gol Argentina di fase ini. Tetapi jangan ditanya lagi ketika babak sudah memasuki babak Knock out, Higuain menjadi mesin gol yang tidak berhenti. Masing-masing dua gol dilesakkan El Pipita ke gawang Venezuela dan USA. Keran Gol Higuain diprediksi tidak akan berhenti di final.
Soal Lionel Messi tidak perlu dijeaskan panjang lebar lagi. Buku setebal lebih dari 100 halaman mungkin tidak pernah cukup menjelaskan kehebatan pemain ini. Rekor pencetak gol terbanyak bagi Timnas Argentina milik Batistuta sudah dilewatinya dan mengangkat trofi Copa America di akhir final nanti akan semakin melengkapi gelar Messi yang kerap kali disebut “dewa” di sepakbola modern.
Sebenarnya kombinasi ini menjadi kombinasi lengkap, nomer 9 yang haus gol dan nomor 10 yang tidak kikir umpan seraya terus mencetak gol menjadi kombinasi maut. Asal tahu saja, Simeone juga ikut mencetak gol ketika Argentina menang atas Kolombia 2-1 di final Copa america 1991. Siapa pencetak gol satunya? Siapa lagi, Gabriel Batistuta. Apakah Higuain dan Messi akan mencetak dwigol di final nanti, jika melihat perfroma mereka, hal itu mungkin saja terjadi.
3. Pelatih yang lahir di bulan November.
Alfio Basile berusia 50 tahun ketika membawa Argentina menjuarai Copa America 1993. Sebenarnya ini adalah gelar kedua Copa America bagi pelatih kelahiran 1 November 1943 ini. Pada tahun 1991 Basile berhasil membawa Batistuta dkk menjuarai turnamen ini dengan mengalahkan Kolombia 2-1. Dua gelar terbaik yang mewarnai prestasi pelatih yang hanya pernah melatih satu klub di Eropa, Atletico Madrid (1995).
Sebaliknya, pelatih Argentina saat ini, Gerardo Daniel "Tata" Martino mulai dikenal pecinta sepakbola dunia ketika melatih Barcelona musim 2013-2014. Pelatih Kelahiran 20 November 1962 (53 Tahun) ini mencoba peruntungannya untuk kedua kali setelah gagal di final Copa America 2015. Kesamaan kelahiran di bulan November bagi seorang coach Argentina menjadi sesuatu yang menarik untuk dicermati.
Mengapa November menjadi bulan yang istimewa bagi pelatih Argentina ?. Selain Basile dan Martino, bulan November ternyata juga menjadi bulan lahir dari Pelatih terbaik Argentina “sepanjang masa” Cesar Luis Menotti yang berhasil mengantar Argentina menjadi juara dunia 1978. Cesar Luis Menotti sendiri lahir pada tanggal 5 November 1938. Bukan sekedar kebetulan kan ?. Apakah ini tanda bahwa Argnetina akan juara kali ini? Siapa tahu...
Akhirnya, Semoga tiga kesamaan ini semakin menebarkan optimisme dari penggemar Argentina bahwa memang ini saat yang tepat untuk Argentina menjadi juara Copa America 2016.