Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Kesamaan Argentina Copa America 2016 dan Argentina 1993

24 Juni 2016   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2016   13:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sergio Romero, benteng terakhir Argentina di Copa America 2016 (sbr gbr : Goal)


Argentina semakin dekat untuk mengakhiri penantian lama mereka untuk menjadi juara Copa America. Sudah 23 tahun mereka belum merasakan gelar juara di ajang ini setelah terakhir meraihnya di tahun 1993. Pada Senin pagi waktu Indonesia kita akan menjadi saksi dari dua hal yang akan dialami Argentina. Pertama, penuntasan penantian tersebut atau akan menambah panjang penantian tersebut.

Sebenarnya, Argentina mempunyai modal berharga untuk menjadi juara kali ini. Saya mencoba melihat dari perbandingan tim juara tahun 1993 dan Lionel Messi cs pada saat ini. Ternyata ada 3 kesamaan yang bisa kita lihat dari kedua tim beda generasi ini. 

1. Penjaga gawang  yang sama-sama bernama depan “Sergio”.

Sergio Goycochea /Copa America 1993.


Di turnamen yang diadakan di Ekuador dari 15 Juni hingga 14 Juni 1993 ini, Argentina membawa 22 pemain. Dipimpin oleh Diego Simeone , Argentina berhasil menjadi juara dengan mengalahkan tim debutan di ajang ini Mexico dengan Skor 2-1.

Bukan itu saja, Argentina berhasil membawa gelar pemain terbaik. Bukan Gabriel Omar Batistuta atau Simeone yang menjadi pemain terbaik kali itu tetapi penjaga gawang  andalan mereka, Sergio Goycochea.

Walaupun kebobolan 3 gol dari 3 pertandingan di fase grup, Goycochea (29 tahun) menjadi kartu As bagi Argentina ketika harus menghadapi babak adu pinalti. Drama ini bahkan berurutan dialami Argentina di perempat final dan Semifinal.

Kebintangan Goycochea terlihat jelas di perempat final. Di perempat final melawan Brazil, Sergio Goycochea mengalahkan kebintangan kiper Brazil, Claudio Taffarel yang waktu itu bersinar di Klub Italia, Parma. Keberhasilannya menepis tendangan penalti penendang keenam Brazil, Boedeiro membawa Argentina melaju ke Semifinal. 

Sinar penjaga gawang yang kala itu hanya bermain di klub Paraguay Olimpia Asuncion, semakin terang benderang di semifinal.  Menghadapi Kolombia yang dipimpin Carlos Valderrama , Goycochea tak gentar. Menahan gempuran Kolombia 90 menit tanpa kebobolan, Goycochea memastikan tempat di final bagi Argentina dengan menahan tendangan pinalti pemain keenam Kolombia, Ariztizibal.

Kepercayaan diri yang dipunyai oleh Goycochea menular ke seantero skuad Argentina. Akhirnya,  di final  Argentina berhasil kembali membawa pulang gelar Copa America yang diraihnya tahun 1991 dengan mengalahkan Mexico 2-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun