Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan di Balik Telapak Tangan Jokowi

29 Desember 2015   08:51 Diperbarui: 22 Juni 2017   12:45 3511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di jaman Jokowi, zaman kita, zaman dimana dunia yang telah berlaku hukum rimba. Tentu saja berbeda jauh. Banyak orang yang bekerja keras dan menghasilkan uang hanya untuk dirinya sendiri, tetapi kehilangan hati, hati nurani. Semakin kaya bukannya semakin banyak memberi dan iba pada orang yang membutuhkan tetapi hatinya tertutup, telapak tangannya keras sekeras hatinya. Semakin tamak dan rakus.

Jokowi jelas berbeda. Di pesan natal beliau, beliau dengan ramah menyapa warga NTT dengan bahasa Kupang. “saya minta maaf jikalau salah mengucapkannya” begitu kata beliau. Bahkan ketika melafalkan kata Belu (nama salah satu kabupaten di NTT) dengan pelafalan yang salah dan ditertawakan, beliau mengatakan “saya kan sudah minta maaf”. Presiden mana yang bisa minta maaf dengan bersahabat seperti itu.

Untuk cerita diatas saya mungkin terlalu lebay menilai beliau. Tetapi perhatikan fakta yang sudah terjadi berikut ini, Jokowi sudah ke NTT untuk ketiga kali (beliau mengaku kunjungannya ke NTT termasuk paling banyak), Propinsi yang terkenal miskin entah dari kapan. Memberikan waktu untuk melihat proyek yang berkaitan dengan penyediaan air untuk Propinsi kering ini, hingga turun ke tempat yang sulit secara alam sekalipun. Dan kalau mesti jujur jujur (mesti kan?), Propinsi ini tidak ada emas seperti Papua. Bagi saya hanya orang yang punya hati yang mau bekerja untuk rakyat kecil di Propinsi ini. Hati nurani.

Hati yang menangis ketika melihat busung lapar terjadi dengan luar biasa di Propinsi ini seiring dengan kekeringan yang semakin merajalela.

Saya percaya jika 7 waduk/bendungan itu berhasil berdiri dengan megah masyarakat NTT akan semakin sejahtera. Begitu pesan beliau.

Akhirnya, saya ingin sedikit menceritakan tentang foto di atas. Foto diatas bukan foto saya tentunya. Saya melihatnya di Facebook. Foto ini diposting oleh Kompasioner Pither Lakapu. Foto ini diambil di Atambua. Gambarannya jelas, raut Wajah Jokowi terlihat sangat lelah di foto ini ketika sedang mengunjungi Atambua,NTT. Lalu datang Seorang kakek tua menghampiri dan menyalaminya. Seperti biasa Jokowi walaupun lelah, dengan ramah menyambut tangan si bapak tua.

Telapak tangan kakek tua itu jelas akan lebih kasar karena goresan tua di tangannya dibandingkan Jokowi, tangan kasar itu bertaut erat dengan hati Jokowi yang mau datang di tempat terpencil dan gubuk reotnya.

Dua perpaduan yang indah, “bekerja keras dengan hati”.

Paling akhir, terima kasih Jokowi sudah datang merayakan natal di Propinsi kecil bersama kami rakyat kecil…

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun