Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Trilema: Perkotaan Properti dan Pertumbuhan Ekonomi Demi Kepentingan Publik

2 Juni 2024   22:37 Diperbarui: 6 Juni 2024   11:48 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-5 Metro / Kawasan Perkotaan Indonesia Menuju 2045 - Arnold M

3. Chamelon atau Bunglon - CAGR 5,5% - Pendapatan Per Kapita: USD 16,197 - di bawah threshold

Dengan demikian demi lolos middle income atau pendapatan menengah menjadi pendapatan tinggi memerlukan tingkat pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) berdasarkan CAGR sebesar 8,5%. 

Pertumbuhan tinggi memerlukan investasi masif pada berbagai sektor terutama infrastruktur; namun tren aliran investasi global mengindikasikan turun seperti pada Peraga-1.

Peraga-2 Tren Aliran Investasi - OECD
Peraga-2 Tren Aliran Investasi - OECD

Sementara pada sisi lain yaitu perdagangan global, gambarannya dapat dilihat pada Peraga-3.

Peraga-3 Tren Perdagangan Global - UNCTAD 
Peraga-3 Tren Perdagangan Global - UNCTAD 

Usai gelombang pandemi Covid-19, pertumbuhan perdagangan sempat melonjak tetapi kemudian mengalami penurunan yang sangat signifikan sehingga sulit berharap pada perdagangan global untuk mendongkrak pertumbuhan. 

Dengan kondisi global yang belum lepas dari badai inflasi dan tekanan pada nilai tukar mata uang, dongkrakan pertumbuhan ekonomi dilakukan melalui fiskal dengan berbagai stimulus, yang berimplikasi pada defisit neraca anggaran dan peningkatan utang pemerintah. 

Tetapi memang hal demikian merupakan pilihan terbaik agar terhindar dari perekonomian yang menyusut atau shrinking economic; faktor lokomotif pertumbuhan perlu diidentifikasi dan digunakan untuk menarik pertumbuhan berbagai sektor lainnya. 

Kawasan Perkotaan

Salah satu faktor yang penting diperhatikan adalah pada 2035 jumlah populasi di kawasan perkotaan, sebagai implikasi dari urbanisasi, akan berada pada kisaran 65% - 67%. Dengan besaran tersebut maka kawasan perkotaan menjadi sentra pertumbuhan yang merupakan pergeseran dari sebelumnya rural. Pertumbuhannya perlu diperhatikan dan didorong dengan pendekatan yang disebut urbanomika seperti yang diberikan pada Peraga-4 berikut ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun