Tuntutan lingkungan hidup yang layak tidak semata menyangkut lingkungan hidup yang sehat tetapi pada faktor pendapatan dan pemenuhan hak untuk menikmati berbagai hiburan dan rekreasi serta hubungan antar masyarakat yang saling peduli serta aspek kesehatan.Â
Belajar dari Pandemi COVID-19 yang lalu tentu tidak ingin terulang. Berdasarkan pattern/pola pada milenium XXI sejak pandemi Flu Babi, Flu Burung, SARS, Ebola, virus tidak dapat dilenyapkan serta mutasinya berlanjut maka kewaspadaan perlu selalu diutamakan dan diprakirakan akan muncul Disease-X yang menjadi Pandemi pada dekade ini; bukan ancaman tetapi sekali lagi kewaspadaan. Yang juga akan dihadapi adalah fenomena perubahan cuaca global dengan El Nino serta La Nina yang efeknya pada Kekeringan dan Banjir bukan sekedar pada emisi karbon dengan polusi.
Aspek sosial masyarakat akan kental pada perilaku dan gaya hidup dengan berbagai tuntutan terutama pada kawasan perkotaan dan penanganannya membutuhkan upaya dan dukungan anggaran dan erat dengan aspek perekonomian.
Perkembangan Teknologi
Tinjauan teknologi tidak semata pada gelombang digital yang sangat berpengaruh pada kehidupan juga faktor teknologi dan efek yang ditimbulkan pada perekonomian. Pada Peraga-1 diberikan linimasa teknologi dan perekonomian dalam lebih setengah abad antara lain :
1. Creative Destruction Era - pasca Perang Dunia II dengan berbagai kreativitas pada produk yang menggantikan produk terdahulu dan pada era ini menghadirkan keunggulan Negara Barat (Eropa & North America).
2. Imperative Alteration Era - merupakan masa yang menggantikan era sebelumnya dengan memunculkan keunggulan Oriental seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, Singapore, Malaysia dan tentunya China (pasca kepemimpinan Mao & Deng)
3. Disruptive Innovation Era - muncul pada milenium XXI dengan dukungan teknologi komunikasi dan digital dengan nuansa liberal dan tanpa batas (borderless). Era ini kental dengan semangat entrepreunership dan entitas bentukan baru atau start up yang merubah tatanan bisnis dan aliran barang serta jasa. Era ini berlangsung untuk kemudian hadir era baru namun realitas yang tidak dapat dihindari tren pertumbuhan pada Disruptive Inovation Era secara rerata flat atau bahkan turun.
4. Collaborative Distintion Era - merupakan prakiraan sebagai implikasi stagnasi usaha pada era disrupsi sehingga membawa pada suatu konvergensi pada kolaborasi yang menghadirkan suatu keunggulan pembeda atau distinction. Kolaborasi bisa muncul dalam berbagai bentuk misalnya berbasis regional / wilayah atau kawasan yang dikenal sebagai aglomerasi.
Teknologi digital, telekomunikasi, sistem komputer bersama jaringan dengan aplikasi yang berkembang berbasis Big Data akan tetap berevolusi walaupun prediksi berbasis intelligence yang diharapkan sebagai fitur Big Data belum dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Demikian juga dengan Artificial Intelligence yang menjanjikan berbagai manfaat namun belum mampu memberikan evidence yang meyakinkan termasuk Chat GPT. Namun sebagai inovasi akan muncul kreasi baru yang bertujuan untuk memperkaya produk yang telah ada dan memberikan manfaat yang lebih besar.