Dari sisi tujuan investasi, Vietnam lebih unggul daripada Indonesia dan aliran Foreign Direct Investment lebih memilih Vietnam yang konon lebih raman investasi dibandingkan Indonesia dengan dukungan infrastruktur yang lebih baik.Â
Bagaimana dengan kondisi domestik? Yang pasti kondisi penerimaan negara belum ada perbaikan karena rasio penerimaan pajak terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) masih single digit alias di bawah 10%. Sudah dua dekade transformasi dilakukan pada Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak tetapi tidak ada peningkatan dalam hal penerimaan.
Lantas muncul gagasan untuk memisahkan hal perpajakan dari Kementerian Keuangan agar penerimaan meningkat, gagasan yang terkesan menjanjikan tetapi mempersiapkan dan membangun entitas baru bukan hal sederhana.
Pada sisi lain, penerimaan pajak sangat erat berkaitan dengan investasi dan kenaikan investasi akan berimplikasi pada kenaikan pajak. Tetapi dalam kondisi aliran investasi tertekan maka sulit berharap terjadi peningkatan penerimaan pajak dan bukan tidak mungkin terjadi sebaliknya.Â
Hal lain yang masih merupakan pasungan terhadap keuangan negara adalah : subsidi pada berbagai sektor misalnya BBM, perumahan. Dengan beban subsidi maka anggaran untuk investasi akan terbatas sehingga akan berimplikasi pada lapangan kerja.
Kondisi ini akan memberikan dampak pada tekanan pertumbuhan PDB yang dimpikan meningkat pesat agar mampu lolos dari Perangkap Pendapatan Menengah (MIT : Middle Income Trap).
Tentang proyeksi pendapatan dan lolos perangkap pendapatan menengah dapat dilihat pada: Menggugat Jokowinomics dan Lolos Perangkap Pendapatan Menengah yang mensyaratkan pertumbuhan ekonomi pada rentang 7,5%-8%.
Khususnya dalam masa presiden yang baru, tantangan yang dihadapi antara lain :
1. Pemenuhan janji saat kampanye yaitu Makan Siang Gratis (MakSinomic : makan siang untuk mendorong pertumbuhan) yang tentu membutuhkan dukungan anggaran.Â
2. Kondisi keuangan negara yang tertekan akan berimplikasi pada defisit anggaran dan berakibat pada peningkatan utang.
3. Bansos yang seakan menjadi kewajiban negara tetapi diharapkan masyarakat terutama yang hidup dalam keterbatasan