Krisis akan terjadi sebagai implikasi dari Malthusian Effect (dampak pertumbuhan populasi), terutama di perkotaan, jika tidak ada antisipasi dan persiapan yang matang seperti  diberikan pada Peraga-4
Efek perubahan cuaca dengan kehadiran El Nino dan La Nina akan berimplikasi pada Kekeringan dan Kebanjiran. Realitas Kendala Fiskal akan selalu menjadi tantangan dalam mengantisipasi Malthusian Effect ini.
Perkotaan sebagai Pusat Pertumbuhan dan Kendala Fiskal
Dikutip dari blog Bank Dunia : Secara global, lebih dari 50% populasi saat ini tinggal di daerah perkotaan. Pada tahun 2045, populasi perkotaan di dunia akan meningkat 1,5 kali lipat menjadi 6 miliar. Para pemimpin kota harus bergerak cepat untuk merencanakan pertumbuhan dan menyediakan layanan dasar, infrastruktur, dan perumahan terjangkau yang dibutuhkan oleh populasi penduduk yang terus bertambah.
Menanggapi urbanisasi, Indonesia harus mempersiapkan setidaknya 25 (dua puluh lima) kota seperti yang ditunjukkan pada Peraga-5 di bawah ini dimana sekitar 2/3 penduduk akan tinggal di dalamnya.
Mengingat sebaran jumlah penduduk maka perkotaan akan menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi , dengan penyediaan layanan mobilitas dan perumahan menjadi kunci selain pengelolaan pangan – energi – air dan limbah. Hal ini merupakan tantangan besar pemerintah pusat dalam memberdayakan pemerintah provinsi dan kota untuk mengelola penyediaan layanan di tengah keterbatasan anggaran.Â
Dalam kaitannya dengan Pusat Pertumbuhan Ekonomi maka penyediaan infrastruktur yang menjadi bagian dari Pembangunan Perkotaan selanjutnya akan memungkinkan berkembangnya servicecs economics (jasa dan layanan) jadi primadona di perkotaan.
Dalam Pembangunan Perkotaan ini perlu mempertimbangkan strategi dan tahapan sebagaimana berikut ini.
1. Pra-pembangunan meliputi siklus perencanaan, partisipasi, pemberdayaan dengan nuansa kolaborasi