Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengarusutamakan Pembangunan Infrastruktur dan Kawasan Perkotaan Indonesia Pasca Jokowi

16 Januari 2024   23:17 Diperbarui: 17 Januari 2024   11:53 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-2 : Proyeksi Pendapatan Per Kapita - Arnold M

Krisis akan terjadi sebagai implikasi dari Malthusian Effect (dampak pertumbuhan populasi), terutama di perkotaan, jika tidak ada antisipasi dan persiapan yang matang seperti  diberikan pada Peraga-4

Peraga-4 : Malthusian Effect - Arnold M
Peraga-4 : Malthusian Effect - Arnold M

Efek perubahan cuaca dengan kehadiran El Nino dan La Nina akan berimplikasi pada Kekeringan dan Kebanjiran. Realitas Kendala Fiskal akan selalu menjadi tantangan dalam mengantisipasi Malthusian Effect ini.

Perkotaan sebagai Pusat Pertumbuhan dan Kendala Fiskal

Dikutip dari blog Bank Dunia : Secara global, lebih dari 50% populasi saat ini tinggal di daerah perkotaan. Pada tahun 2045, populasi perkotaan di dunia akan meningkat 1,5 kali lipat menjadi 6 miliar. Para pemimpin kota harus bergerak cepat untuk merencanakan pertumbuhan dan menyediakan layanan dasar, infrastruktur, dan perumahan terjangkau yang dibutuhkan oleh populasi penduduk yang terus bertambah.

Menanggapi urbanisasi, Indonesia harus mempersiapkan setidaknya 25 (dua puluh lima) kota seperti yang ditunjukkan pada Peraga-5 di bawah ini dimana sekitar 2/3 penduduk akan tinggal di dalamnya.

25 Kawasan Perkotaan Indonesia - Arnold M
25 Kawasan Perkotaan Indonesia - Arnold M

Mengingat sebaran jumlah penduduk maka perkotaan akan menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi , dengan penyediaan layanan mobilitas dan perumahan menjadi kunci selain pengelolaan pangan – energi – air dan limbah. Hal ini merupakan tantangan besar pemerintah pusat dalam memberdayakan pemerintah provinsi dan kota untuk mengelola penyediaan layanan di tengah keterbatasan anggaran. 

Dalam kaitannya dengan Pusat Pertumbuhan Ekonomi maka penyediaan infrastruktur yang menjadi bagian dari Pembangunan Perkotaan selanjutnya akan memungkinkan berkembangnya servicecs economics (jasa dan layanan) jadi primadona di perkotaan.

Dalam Pembangunan Perkotaan ini perlu mempertimbangkan strategi dan tahapan sebagaimana berikut ini.

1. Pra-pembangunan meliputi siklus perencanaan, partisipasi, pemberdayaan dengan nuansa kolaborasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun