Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Masa Depan Kawasan Perkotaan Permukiman dan Perekonomian Indonesia

6 Agustus 2023   01:06 Diperbarui: 6 Agustus 2023   10:20 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peraga-1 : Kawasan Urban Indonesia - Arnold M 202308

Banjarbakula

Banjarmasin – Banjar Baru – Kuala – Tanah Laut

9.

Bimindo

Manado – Bitung - Minahasa

Selain dari sembilan urban tersebut ada beberapa lagi yang berpotensi untuk dikembangkan dari kota besar dan kawasan sekitarnya seperti Padang, Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Kawasan Serang – Cilegon, Kawasan Cirebon (dikenal dengan sebutan Kawasan Rebana), Yogyakarta (dikenal sebagai Kartamantul), Solo, Malang, Kediri, Banyuwangi Lumajang Jember, Pontianak, Kawasan Balikpapan Samarinda Nusantara (Ibukota Negara baru). Pertimbangan pemindahan ibu kota negara juga berkaitan dengan pengembangan urban dan kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang menyebar di Nusantara.

Perihal urban, telah menjadi perhatian dan sorotan World Bank dengan menuliskan : Secara global, lebih dari 50% populasi tinggal di daerah perkotaan saat ini. Pada tahun 2045, populasi perkotaan dunia akan meningkat 1,5 kali lipat menjadi 6 miliar. Para pemimpin kota harus bergerak cepat untuk merencanakan pertumbuhan dan menyediakan layanan dasar, infrastruktur, dan perumahan yang terjangkau yang dibutuhkan populasi mereka yang terus bertambah.(Lihat Peraga-2).

Peraga-2 : Urban Development - World Bank Blog
Peraga-2 : Urban Development - World Bank Blog

Tuntutan penyediaan berimplikasi pada kebutuhan investasi terstruktur, sistematis dan masif serta dukungan pendanaan. Hal tersebut akan erat berkaitan dengan faktor fiskal (penerimaan atau pajak dan belanja termasuk investasi) menjadi faktor penting dalam pengelolaan kawasan perkotaan. Sementara sebagai dampak pertumbuhan penduduk maka lapangan kerja menjadi tantangan sejalan dengan pertumbuhan perekonomian agar dapat meningkatkan penerimaan. Dengan gambaran tersebut maka tri daya menjadi hal utama pada kawasan perkotaan yaitu daya tampung, daya dukung, dan daya tarik sehingga dapat mewujudkan kelayakhidupan bagi segenap masyarakat. Makna kelayakhidupan yang mencakup layanan, sarana, dan fasilitas tersebut harus dapat memenuhi kriteria atau kaidah 5A antara lain : ketersediaan (availability), dapat diakses (accessibility), kelayakan (adequacy), terjangkau (affordable), kepastian tanpa perbedaan (assurity). Kriteria tersebut perlu hadir bukan semata pada ukuran Standar Pelayanan Minimum pada pelayanan publik tetapi ukuran peradaban yang mengusung kesetaraan, keadilan tanpa diskriminasi serta inklusif tanpa pembedaan perlakuan.

Kawasan Perkotaan Menuju Sentra Pertumbuhan Ekonomi

Sebagai sentra pertumbuhan ekonomi dengan populasi yang terus bertumbuh dan tututan penyediaan layanan publik, faktor tridaya terutama daya tarik perlu diupayakan agar dapat terjadi aliran investasi sehingga pertumbuhan dapat langgeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun