Mohon tunggu...
Arnold Mamesah
Arnold Mamesah Mohon Tunggu... Konsultan - Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomics - Intelconomix

Infrastructure and Economic Intelligent - Urbanomic - Intelconomix

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perekonomian Indonesia dalam Pusaran Fakta, Anomali, dan Bias

24 Agustus 2018   16:18 Diperbarui: 24 Agustus 2018   16:27 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia FDI Inflow - by Arnold M.

Berdasarkan gambaran di atas, kinerja perdagangan (ekspor dan impor) non migas per semester, digabungkan dengan gambaran kinerja Juli 2018, selalu mengalami surplus dengan kecenderungan (trend) naik.

Kinerja ekspor Juli 2018 dibandingkan Juni 2018 naik 25,19% sedangkan dibandingkan dengan Juli 2017 (Year on Year : YoY) naik sebesar 19.33%. Bandingkan kinerja ekspor ini dengan dengan kondisi global trade, seperti diberikan pada Peraga-3, dengan prediksi kenaikan ekspor goods (YoY) hanya "single digit" atau kurang dari 10%.

wto-trade-indicator-5b7fac1dbde5751c90051496.jpg
wto-trade-indicator-5b7fac1dbde5751c90051496.jpg
Sumber informasi : WTO

Perlu dipahami bahwa perdagangan Indonesia sudah erat terkait dengan Global Value Chain (Rantai Nilai Global); dengan faktor partisipasi 44% (lihat report di sini); sehingga kenaikan ekspor selalu akan berimplikasi pada kenaikan impor (bahan mentah atau setengah jadi).

Hal lain penyebab kenaikan pada nilai impor Juli 2018 adalah impor barang modal yang tercatat sebesar US$ 2,88 miliar; naik 71,95% secara bulanan dan tumbuh 24,81% dibandingkan Juli 2017 (YoY). Fakta ini bagus karena mengindikasikan peningkatan investasi; hal yang lama ditunggu. 

Gambaran peningkatan investasi non domestik (Foreign Direct Investment : FDI) diberikan pada Peraga-4.

Indonesia FDI Inflow - by Arnold M.
Indonesia FDI Inflow - by Arnold M.
Sumber informasi : Bank Indonesia - SDDS - External Sector

Kenaikan aliran masuk investasi asing (FDI) yang terjadi dalam 3 (tiga) semester terakhir akan selalu berimplikasi pada peningkatan impor barang modal. Secara umum, pada setiap aliran dana masuk sebesar USD 100, akan berimplikasi kebutuhan impor barang modal pada rentang USD 45-USD 50. Tetapi patut diingat bahwa investasi saat ini akan memberikan imbalan (return) serta dorongan pertumbuhan pada 2-3 tahun mendatang.

Masalah Laten : Migas

Kinerja defisit perdagangan selalu dikaitkan dengan migas dan gambarannya diberikan pada Peraga-5 di bawah ini.

Indonesia Oil and Gas Export Import - by Arnold M.
Indonesia Oil and Gas Export Import - by Arnold M.
Sumber informasi : Bank Indonesia - SDDS - External Sector

Defisit yang timbul pada migas terjadi akibat penurunan produksi minyak nasional yang saat ini berada pada kisaran 780 ribu barel minyak per hari (Barrel Oil Per Day : BOPD) dengan trend turun. Pada sisi konsumsi kebutuhan BBM (Bahan Bakar Minyak) pada kisaran setara 1,6 Juta barel per hari dengan kecenderungan meningkat; sehingga perlu kebijakan yang bersifat disinsentif untuk mengendalikan konsumsi (lihat kebutuhan BBM di sini).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun