Berdasarkan kajian IIF (Institute of International Finance), pada Triwulan-III 2017 utang publik dan private telah mencapai 294% dari PDB China, dibandingkan dengan 2016 yang mencapai 259%. Pada sisi lain, kinerja sektor private(korporasi) yang didominasi SOE (State Owned Company) tidak menunjukkan perbaikan seperti diberikan peraga berikut ini berdasarkan penilaian terhadap korporasi yang sudah "listed" di bursa Shanghai.
Peraga-5 : China SOE Performance
Dari kajian 2016, kurang dari 50% korporasi China yang "listed" berada dalam kondisi "healthy"; lainnya tidak sehat atau mencatatkan kerugian. Situasi tekanan utang dan kinerja korporasi ini membuat bursa saham Shanghai rentan dan mudah dihampiri gejolak.
Demam usaha rintisan (Start Up Fever) yang menjanjikan "gain" besar akan serupa dengan fenomena "Dotcom Bubble" pada awal abad XXI. Pertumbuhan pesat usaha rintisan pasca Krisis Finansial 2008 tidak berdampak pada dorongan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan global. Sehingga sulit berharap pada hasil ataupun imbalan nyata usaha rintisan kecuali model "predator economy" yang lebih sering muncul dan dominan.Â
Ancaman laten berupa konflik datang dari wilayah "Middle East & North Africa" (MENA), wilayah yang kaya dengan sumber daya alam terutama migas tetapi selalu menjadi arena pertikaian yang membawa kesengsaraan bagi penduduk (ingat : Resource Curse). Eskalasi konflik yang muncul akan melibatkan negara besar yang cenderung memicu gejolak (volatility) krisis global.
Skenario Hadapi Ancaman Krisis
Apakah krisis di area MENA (Middle East & North Africa) akan berdampak pada gejolak serta peningkatan harga migas ? Peraga berikut ini akan memberikan gambarannya.
Peraga-6 : Shale Oil Production Cost
Dari peraga ditunjukkan bahwa pada akhir 2016 biaya produksi "shale oil USA" sudah berada di bawah USD 40; kenaikan harga minyak global pasti akan dimanfaatkan dengan peningkatan produksi "shale oil" yang selanjutnya akan menekan harga. Tindakan serupa juga akan dilakukan negara produsen minyak di Amerika Latin yang akan meningkatkan produksi. Dengan demikian ancaman krisis energi terutama kenaikan harga minyak dapat dieliminasi walaupun bukan berarti tidak ada.